KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warga yang sehari-hari melintas di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, perlu bersiap menghadapi kepadatan lalu lintas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengumumkan adanya rekayasa lalu lintas imbas pekerjaan pemasangan pipa air limbah yang berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2025.
Pekerjaan Infrastruktur Air Limbah
Proyek ini mencakup pekerjaan persiapan, penggalian lubang (pit), pemasangan pipa dengan metode jacking sepanjang sekitar 2,5 kilometer, pembangunan manhole, hingga perbaikan kembali jalan dan trotoar.
Menurut Dishub DKI Jakarta, pemasangan pipa dilakukan secara bertahap pada sejumlah titik di TB Simatupang. Pekerjaan sudah dimulai sejak Juli dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025, bahkan beberapa seksi berlanjut sampai Desember 2025.
Baca Juga: Ganjil Genap Jakarta Hari Ini (23 Agustus 2025) Berlaku atau Tidak?
Dampak Lalu Lintas
Seiring pelaksanaan proyek, Dishub mencatat akan terjadi pengurangan jumlah lajur di beberapa titik penting TB Simatupang:
Section 4 (5 Juli – 21 November 2025)
- Lokasi: sisi Selatan (depan Gedung Cibis – warung masakan Sunda).
- Dampak: 2 lajur → 1 lajur.
Section 5 (19 Juli – 26 Desember 2025)
- Lokasi: sisi Utara (depan Gedung Ratu Prabu – Wisma Raharja).
- Dampak: 3 lajur → 2 lajur.
Section 1–3: pekerjaan di area lahan privat dan trotoar, sebagian sudah berjalan.
Section 6–8: jadwal dan detail akan diumumkan lebih lanjut.
Dishub mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi waktu perjalanan dan mempertimbangkan penggunaan transportasi umum sebagai solusi menghindari kemacetan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca (23 Agustus 2025) Jakarta, Mencakup Seluruh Wilayah
Alternatif Transportasi Umum
Untuk mendukung mobilitas warga, Transjakarta menyediakan layanan di kawasan TB Simatupang melalui BRT, Non-BRT, Royaltrans, dan Mikrotrans.
- BRT Transjakarta: Koridor 8 (Lebak Bulus – Pasar Baru).
- Non-BRT: D21 (UI – Lebak Bulus), D41 (Sawangan – Lebak Bulus via Tol Desari), 7A, 7E, S21, S22, 6H, 1E.
- Royaltrans: S12 (BSD – Fatmawati), S14 (Summarecon Serpong – Lebak Bulus), S31 (Bintaro – Fatmawati).
- Mikrotrans (JakLingko): JAK102, JAK49, JAK95, JAK93, JAK33.
Dengan pilihan ini, warga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang berpotensi memperparah kemacetan.
Tips untuk Pengguna Jalan
Hindari jam sibuk jika tetap harus menggunakan kendaraan pribadi.
Gunakan aplikasi navigasi (Google Maps, Waze) untuk memantau kondisi lalu lintas.
Manfaatkan moda transportasi umum yang sudah menjangkau wilayah TB Simatupang.
Berangkat lebih awal agar tidak terlambat menuju kantor atau sekolah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca (23 Agustus) Banten: Tangsel, Serang, Serpong & Cilegon
Pemasangan pipa air limbah di TB Simatupang merupakan proyek penting untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan, khususnya dalam pengelolaan air limbah. Meski menimbulkan kemacetan jangka pendek, proyek ini diyakini membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat Jakarta.
Dishub DKI Jakarta kembali mengingatkan warga agar lebih bijak dalam memilih moda transportasi selama periode rekayasa lalu lintas. Menggunakan transportasi umum menjadi opsi terbaik untuk menjaga kelancaran mobilitas di kawasan Jakarta Selatan.
Selanjutnya: Jadwal Bus Damri Bandara Soekarno Hatta ke Thamrin City & Terminal Pulo Gebang
Menarik Dibaca: 12 Cara Diet yang Efektif Dalam Seminggu biar Cepat Kurus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News