JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau progress pembangunan proyek kereta cepat ringan atau light rapid transit (LRT) tahap satu rute Cibubur-Cawang pada Minggu (8/1/).
"Secara teknis prestasi (perkembangan) kurang lebih 17%. Kami memang mengharapkan infrastrukturnya selesai pada pertengahan 2018," kata Budi.
Setelah infrastruktur selesai dibangun, tahap selanjutnya adalah pemasangan instalasi persinyalan, gerbong, dan sistem LRT.
Diharapkan, setelah seluruh tahap selesai, LRT tahap pertama ini bisa beroperasi pada Maret 2019.
Menurut Budi, salah satu faktor yang membuat pengerjaan proyek LRT Jabodebek ini cepat adalah digunakannya teknologi beton precast.
PT Adhi Karya (Persero) selaku kontraktor LRT Jabodebek menggunakan beton precast untuk pembuatan "u-shape girder".
"Saya melihat apa yang dilakukan Adhi Karya baik, karena ada satu teknologi baru namanya precast, dengan bentang sampai 30 meter. Dan teknologi ini baru ada di beberapa negara Asia, mungkin hanya China, Hongkong, Singapura, Jepang," imbuh Budi.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menuturkan, perseroan telah mengeluarkan dana sekitar Rp 2,5 triliun untuk pembangunan proyek tahap pertama.
Proyek tahap pertama terdiri dari tiga lintasan sepanjang 42,1 kilometer yakni Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.
"Tahun ini ada rencana penerbitan obligasi Rp 7 triliun untuk pembiayaan tahap pertama 2017," kata Budi Harto.
Diharapkan penerbitan obligasi paling lambat bisa dilakukan pertengahan tahun 2017. Budi Harto menambahkan, untuk rute Bekasi Timur-Cawang progress pembangunan telah mencapai 12%, sedangkan untuk rute dalam kota Cawang-Dukuh Atas masih di bawah dua persen. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News