Menerapkan media pembelajaran pertanian yang sarat teknologi

Sabtu, 16 Januari 2021 | 10:50 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Menerapkan media pembelajaran pertanian yang sarat teknologi

ILUSTRASI. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada acara Peluncuran Teknologi Smartframing Gerakan Menyonsong Pertanian 4.0 BNI di desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (12/2/2020).


AGRIBISNIS - BOGOR. Disela mengikuti kegiatan Rapat Teknis Pendidikan Vokasi Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 13 & 14 Januari 2021, Plt. Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang (YoMa), Rajiman didampingi oleh Ananti Yekti selaku Wakil Direktur 1, Hari Sudharto selaku Kabag Umum, serta perwakilan Dosen, Setya Budhi Udayana melakukan kunjungan ke Smart Green House (SGH) Polbangtan Bogor.

Pada kunjungan tersebut, Direktur Polbangtan Bogor,Siswoyo , menjelaskan bahwa bangunan SGH merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) bekerjasama dengan Badan PPSDM Pertanian, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis Teaching Factory (TeFa) bagi mahasiswa Polbangtan.

Sementara Rajiman mengungkapkan hal yang senada, “Mengingat bahwa sekarang kita sudah memasuki era industri 4.0, pemanfaatan sarana TeFa yang sarat teknologi sebagai media pembelajaran merupakan suatu hal yang mutlak agar mahasiswa mampu bersaing di dunia usaha dan industri pertanian saat lulus nanti," ujarnya dalam keterangannya Sabtu (16/1).

Baca Juga: BPDP Tebu dinilai sebagai solusi menuju swasembada gula

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya menyatakan bahwa salah satu langkah untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern yaitu dengan dibangunnya SGH di Politeknik yang akan menjadi percontohan bagi pendidikan pertanian.

“Untuk mencapai kemampuan teknis dan manajerial di bidang pertanian, sistem pembelajaran yang dikembangkan di lembaga pendidikan vokasi pertanian harusnya dibuat semirip mungkin dengan dunia usaha dan dunia industry (Dudi), salah satu upayanya ya pembangunan SGH ini,” jelas Syahrul.

Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa TeFa sebagai salah satu model pembelajaran di Polbangtan harus diintegrasikan dalam kurikulum, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang qualified job creator dan qualified job seeker. Prasarana dan sarana pembelajaran di Polbangtan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan capaian kompetensi yang telah ditetapkan, antara lain melalui dibangunnya SGH.

Sementara Rajiman menegaskan bahwa sarana prasarana pembelajaran yang telah dimiliki selalu dioptimalkan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk jika nantinya Polbangtan YoMa memperoleh bantuan SGH hasil kerjasama intensif antar unit eselon 1 Kementan.

Baca Juga: Penuhi kebutuhan hingga Maret, pemerintah akan impor gula konsumsi 646.944 ton

“Untuk mewujudkan misi menuju pertanian modern, prinsipnya kita harus mampu memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi kegiatan usaha tani. Efisiensi yang tinggi tentunya akan berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan petani yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan petani,” pungkas Rajiman.

Selanjutnya: Menko luhut minta peta jalan pengembangan food estate rampung di April 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru