SPACE - Mengenal fase Bulan perbani awal, fenomena astronomis yang terjadi hari ini (10 Januari 2022). Fase bulan perbani awal adalah salah satu fase Bulan pada saat konfigurasi antara Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90˚) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.
Mengawali pekan ke-2 bulan Januari 2022, ada segelintir fenomena astronomis yang terjadi di pekan ini. Fenomena tersebut terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.11 WIB dari arah Timur.
Fenomena astronimis yang dimaksud kali ini adalah berkaitan dengan Bulan.
Seperti yang kita ketahui, Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi dan merupakan satelit tebresar kelima alami dalam Tata Surya. Bulan mengelilingi Bumi setiap 27,3 hari sekali (periode sideris).
Namun demikian, karena Bumi bergerak pada orbitnya mengelilingi Matahari dalam waktu bersamaan, dibutuhkan waktu yang sedikit lebih lama bagi Bulan untuk memperlihatkan fase yang sama ke Bumi, yakni sekitar 29,5 hari (periode sinodik).
Berbicara tentang fase Bulan, baru-baru ini sedang memasuki fase perbani awal. Apa itu? Yuk mengenal fase Bulan perbani awal.
Baca Juga: Yuk Mengenal Rasi Bintang atau Konstelasi, Ada Berapa Jumlahnya?
Mengenal Fase Bulan Perbani Awal
Dikutip dari laman resmi LAPAN (edukasi.sains.lapan.go.id), fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90˚) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.
Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 01.11.19 WIB/ 02.11.19 WITA/ 13.11.WIT. Bualn perbani awal ini baru dapat disaksikan sejak terbit saat tengah hari dari arah Timur, berkulminasi di arah utara setelah terbenam Matahari dan kemudian terbenam di arah Barat setelah tengah malam.
Bulan akan berada pada jarak 394.466 Km dari Bumi saat puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Pisces.
Kembali lagi membahas tentang fase Bulan. Pada dasarnya ada lima fase bulan, yakni:
- Bulan baru (new moon)
- Bulan sabit pertama (waxing crescent)
- Seperempat pertama (first quarter)
- Bulan purnama (full moon)
- Seperempat ketiga (third quarter)
Dari sekian fase bulan yang terjadi, perbani awal yang dijelaskan sebelumnya itu terjadi sebelum fase Bulan purnama. Pada fase ini, memperlihatkan setengah bulan yang terang.
Baca Juga: Deretan Fenomena Astronomis Sepanjang Tahun 2022, Diawali dengan Hujan Meteor
Dalam satu bulan Sinodik (Periode revolusi Bulan relatif terhadap Matahari), berturut-turut berlangsung pergantian fase sebagai berikut:
- Bulan baru
- Bulan sabit
- Perbani awal
- Cembung
- Purnama
- Cembung
- Perbani akhir
- Bulan sabit
Setelah semua fase itu terlewati, akan kembali menuju Bulan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News