Menhub berharap proyek DDT Manggarai-Cikarang rampung di tahun 2022

Minggu, 29 November 2020 | 20:58 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Menhub berharap proyek DDT Manggarai-Cikarang rampung di tahun 2022

ILUSTRASI. Sejumlah petugas melakukan perawatan rel di Stasiun KA Jakarta Kota. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


PROYEK INFRASTRUKTUR - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan Proyek Double Double Track/DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang. Nantinya, Budi menyebut Manggarai akan menjadi pusat stasiun KA di Jabodetabek karena semua rute kereta yang ada di Jabodetabek akan bersinggungan di Manggarai.

Oleh karenanya, diharapkan proyek DDT KA Manggarai - Cikarang bisa rampung dalam dua tahun mendatang.

“Oleh karena itu kita siapkan jalur-jalurnya sendiri antara kereta jurusan Bogor, Bekasi, dan Kereta Bandara agar tidak saling bertumpuk. Kita harapkan DDT Manggarai – Cikarang bisa selesai semuanya pada tahun 2022,” ungkap Budi dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Minggu (29/11).

Progres pembangunan proyek DDT KA Manggarai – Cikarang juga dinilai sudah berjalan cukup baik. Maka Budi meminta untuk dilakukan percepatan-percepatan, misalnya terkait pembebasan tanah dan penyiapan integrasi antarmoda lainnya misalnya dengan kereta jarak jauh, KRL dan juga dengan Bus Rapid Transit (BRT) seperti TransJakarta.

Saat ini Kementerian Perhubungan tengah menyelesaikan proyek pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai sampai dengan Jatinegara yang terbagi dalam dua tahap meliputi, pembangunan Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Matraman, jalur KA elevated mainland Manggarai - Jatinegara, gedung dan skybridge/Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di stasiun Manggarai.

Usai meninjau proyek DDT di Stasiun Manggarai, Budi melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KRL menuju ke proyek pembangunan LRT Jabodebek di Dukuh Atas, Jakarta. Diketahui Dukuh Atas merupakan area yang banyak bersinggungan dengan simpul-simpul transportasi seperti, Stasiun KRL, Stasiun KA Bandara, Stasiun LRT, dan Stasiun MRT.

Baca Juga: Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok dorong efisiensi waktu dan biaya logistik

Budi menjelaskan, pihaknya telah bersepakat bersama-sama BUMN, Pemprov DKI, Dishub DKI, PT KAI, PT KCI, LRT dan MRT untuk bersama-sama merancang suatu integrasi antarmoda yang baik sehingga para penumpang yang menggunakan jasa transportasi massal dapat melakukan perpindahan antar angkutan massal dengan mudah, dekat, dan nyaman.

“Jadi misalnya penumpang dari Bekasi atau Bogor ketika turun di Dukuh Atas, dapat dengan mudah berpindah menggunakan kereta bandara. Kami berkomitmen membuat titik hub atau TOD di Dukuh Atas ini menjadi lebih baik,” tuturnya.

Dengan intergasi antarmoda angkutan massal yang baik seperti antara kereta eksisting KRL dengan kereta bertekonologi tinggi MRT dan LRT, diharapkan dapat membangun peradaban baru atau gaya hidup bagi masyarakat Indonesia dan menjadi suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri di mata negara lain.

Budi menegaskan, dua proyek pembangunan infrastruktur di sektor perkeretaapian yang tengah dibangun yaitu Proyek DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang dan Proyek Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) akan semakin mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di Jakarta dan sekitarnya.

"Kita harapkan dengan selesainya kedua proyek tersebut, kedepannya integrasi antarmoda di Jakarta dan sekitarnya akan semakin baik dan lengkap,” jelasnya.

Selanjutnya: Semen Indonesia (SMGR) dan KAI menjalin kerja sama pengangkutan semen

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru