PERTANIAN - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa lembaga keuangan perbankan telah mendukung penuh upaya brigade pangan dalam mencapai swasembada pangan. Dukungan ini dinilai krusial untuk memastikan alokasi kredit dan peningkatan pendapatan petani.
“Perbankan langsung terlibat, artinya hitungan mereka sudah matang. Kredit operasional, seperti pembelian solar sebesar Rp 100 juta per kelompok, bisa segera disalurkan,” kata Amran dalam siaran pers, Sabtu (23/11/2024).
Pada kesempatan tersebut, Amran menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro secara simbolis senilai Rp 150 juta kepada perwakilan Brigade Pangan di wilayah Kapuas. Ia meminta agar dana tersebut dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat swasembada pangan.
Baca Juga: Amran Sulaiman Diminta Bantu Pemerintahan Prabowo untuk Bidang Pertanian dan Pangan
“KUR ini akan dipantau penggunaannya. Pergunakan dengan baik untuk akselerasi swasembada pangan,” ujar Mentan.
Mentan juga menyebut kehadiran perbankan memberikan semangat baru melalui penyediaan modal dan penghitungan kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan) agar bantuan tepat sasaran. “Perhitungan perbankan jarang meleset, sehingga saya yakin ini akan berhasil,” tegasnya.
Hingga saat ini, lebih dari 23.000 petani milenial telah mendaftar ke Brigade Pangan. Namun, penempatan mereka dilakukan bertahap sesuai ketersediaan lahan dan sarana. “Di Kapuas, ada 3.000 yang diterima tahap awal, sisanya akan menyusul,” jelas Mentan.
Brigade Pangan akan dibina langsung oleh TNI untuk memastikan kedisiplinan dalam pelaksanaan program. “Kehadiran TNI akan menjadi motivator bagi para petani,” tambahnya.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas baku sawah sebesar 100.963 hektare. Optimasi lahan di Kabupaten Kapuas mencakup 51.078 hektare, dengan tambahan 12.582 hektare direncanakan pada 2025. Program cetak sawah seluas 2.380 hektare dilakukan pada 2024, sementara 150.000 hektare ditargetkan pada 2025.
Baca Juga: Mentan Amran Ungkap Jurus Kementan Mengejar Swasembada Pangan
Mentan menjelaskan bahwa program cetak sawah dan optimasi lahan merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada. Pemerintah juga telah memberikan hibah berupa alsintan senilai Rp3 miliar per kelompok yang terdiri dari 15 orang dan mengelola lahan minimal 200 hektare.
“Keuntungan petani dari budidaya berbasis teknologi dan mekanisasi bisa mencapai minimal Rp10 juta per bulan, bahkan hingga Rp20 juta jika mereka bekerja lebih giat,” ujar Mentan.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Selanjutnya: ShopeePay Dinobatkan Sebagai Aplikasi Terbaik Indonesia 2024 oleh Google Play
Menarik Dibaca: Hujan Masih Turun di Banyak Daerah, Ini Prediksi Cuaca Besok (24/11) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News