BANDARLAMPUNG. Pemerintah Kota Bandarlampung berencana mengubah lantai dua sejumlah pasar tradisional di daerah itu menjadi pasar swalayan. Selain menyemarakkan pasar, cara ini diharapkan mendorong pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
"Lantai dua di sejumlah pasar tradisional ini memang banyak tidak terpakai, dan sangat disayangkan jika dibiarkan begitu saja," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, Selasa (6/1).
Dia mengatakan pasar tradisional yang lantai duanya akan diberdayakan seperti Pasar Tugu, Pasar Cimeng dan Pasar Panjang. "Nantinya akan dijadikan swalayan atau pasar modern," katanya.
Ia menyebutkan, usaha ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret bisa berjualan di pasar itu dengan sistem sewa lima tahun atau lebih. Pemkot akan membuat eskalator untuk memudahkan akses jalan bagi pembeli dari lantai satu ke lantai dua seperti halnya di Pasar Tugu.
"Bisa saja kalau ingin dibuatkan tangga eskalator, misalnya di Pasar Tugu. Dananya nanti kita pakai dari uang sewa itu," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Bandarlampung Khasrian Anwar mengungkapkan, untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan beberapa pembenahan fasilitas pasar, seperti perluasan areal parkir dan pembangunan eskalator.
"Contohnya di Pasar Cimeng, areal parkirnya sempit. Jika di atasnya ditambah swalayan berarti butuh parkir yang luas untuk menampung kendaraan yang mampir ke situ. Pasar Tugu juga sama, walau saat ini sudah terbilang luas, tapi tetap saja harus diperlebar lagi," katanya.
Ia melanjutkan eskalator juga penting apalagi posisinya di lantai dua.
"Untuk biaya pembuatannya kita akan kompensasikan dari biaya sewa yang dibebankan ke pengusaha, karena kita tidak punya anggaran untuk pembuatan eskalator itu," katanya. (Roy Baskara Pratama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News