DENPASAR. Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali berharap agar PT Pertamina menambah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar gas (Vi-gas).
"Sebelum sosialisasi anggota kami sudah memulai menggunakan bahan bakar gas tetapi saat ini stagnan karena depo pengisian bahan bakar gas terbatas. Kami berharap Pertamina menambah SPBG," kata Ketua DPD Organda Bali Edy Dharma Putra, saat ditemui dalam sosialisasi penggunaan bahan bakar gas atau "vehicle Gas" di Denpasar, Rabu (7/1).
Menurut dia, penambahan SPBG itu diharapkan dibuka di jalur wisata seperti di kawasan Bedugul di Kabupaten Tabanan dan Kintamani di Kabupaten Bangli.
Saat ini, dari total jumlah armada anggota Organda Bali sebanyak 85.000 unit, baru ada empat unit dari dua perusahaan transportasi jasa wisata yang menggunakan bahan bakar tersebut.
"Organda sangat mendukung program ini karena setelah melalui penghitungan, vi-gas sangat ekonomis dan hemat selain ramah lingkungan," imbuhnya.
Sementara itu Sales Executive Domestic Gas Rayon VIII PT Pertamina Cabang Pemasaran Denpasar, Achmad Rifqi menjelaskan bahwa saat ini di Pulau Dewata tercatat baru ada tiga SPBBG yakni di Nusa Dua, Hayam Wuruk Denpasar dan di Luk-Luk di Kabupaten Badung.
Namun untuk penambahan SPBBG, kata dia, melihat animo masyarakat yang menggunakan bahan bakar gas tersebut.
"Kami menyesuaikan dengan kondisi pasar di masyarakat, jika animo banyak maka SPBBG akan kami tambah," katanya.
Rata-rata, lanjut dia, per hari di Pulau Dewata konsumsi vi-gas baru mencapai sekitar 40 liter sejak bahan bakar gas itu diluncurkan pada Oktober 2013 saat berlangsung KTT APEC di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Dia menjelaskan bahwa vi-gas memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bahan bakar minyak yang saat ini banyak digunakan seperti premium dan solar.
Selain dari sisi harga, yang per liternya vi-gas dihargai Rp5.100 bahan bakar gas itu juga dinilai ramah lingkungan dengan campuran propane (c3) dan butane (c4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News