Palembang dilirik untuk hunian mewah

Jumat, 15 Mei 2015 | 19:46 WIB Sumber: Antara
Palembang dilirik untuk hunian mewah

ILUSTRASI. Kasus pneumonia di China mengalami lonjakan


PALEMBANG.  Bisnis apartemen di Palembang diprediksi akan mengeliat pada tiga tahun mendatang atau tepatnya ketika perhelatan Asian Games 2018 karena pada saat itu masyarakat kelas menengah ke atas telah mengerti kegunaan hunian vertikal.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Selatan Harriadi Benggawan di Palembang, Jumat (15/5), mengatakan, saat ini masyarakat di Palembang mulai memahami karakteristik apartemen seiring dengan maraknya penawaran dalam empat tahun terakhir.

Namun, untuk membeli diperkirakan puncaknya akan terjadi pada 2018 karena Kota Palembang diprediksi sudah tumbuh menjadi metropolitan.

"Saat ini sedang tahap edukasi, nanti dua atau tiga tahun sudah terlihat hasilnya. Kalangan masyarakat menengah atas bakal menyukai tinggal di apartemen," ujar dia.

Ia mengatakan, banyak kemudahan yang didapatkan penghuni jika memilih bertempat tinggal di apartemen.

Selain aman, juga relatif mudah dijangkau karena umumnya berada di pusat kota.

"Lambat laun Kota Palembang akan tumbuh menjadi kota metropolis, sebab apartemen ini bakal menjadi suatu kebutuhan masyarakat perkotaan," kata dia.

Sementara, Direktur Utama Apartemen Palembang City Center Nicodemos Kasan Kurniawan mengatakan, peluang bisnis apartemen di kota ini cukup menggiurkan karena belum banyak di tengah perkembangan menuju metropolitan.

"Hingga kini baru ada ada tiga apartemen yang siap dibangun, untuk jumlah penduduk di atas 3 juta tentunya, jumlah ini masih kurang, jika ditambah satu jelas masih kurang" kata Nicodemos.

Untuk itu, pihaknya tertarik memanfaatkan kesempatan ini dengan membangun sebuah apartemen mewah di lahan seluas 2,5 hektare yang berada di pusat kota karena tiga apartemen yang terdahulu bertempat relatif di pinggir kota.

Apartemen ini dibandrol sekitar Rp1 miliar ke atas dengan fasilitas hotel bintang lima dengan total per tower berjumlah 200 unit (setiap tower dengan tinggi 34 lantai).

"Coba lihat sendiri, di Palembang ini tidak ada perumahan mewah di tengah kota, apalagi apartemen. Peluang ini yang kami manfaatkan karena kalangan bisnis tidak suka repot, apalagi Palembang sudah mulai macet," kata dia.

Peluang bisnis apartemen di Palembang sudah dilirik pengusaha tapi hingga kini belum satu pun apartemen yang terealisasi karena dari empat yang ada saat ini baru sebatas menyelesaikan pembebasan lahan.

Beberapa waktu lalu, warga Palembang dikejutkan dengan ulah pengembang Apartemen Orchid yang lari dari tanggung jawab meski sudah menerima uang muka bernilai ratusan juta. (Dolly Rosana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru