JAKARTA. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Charles Honoris, mengatakan partainya mempertimbangkan nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Oh iya pasti. Tidak pernah tidak diperhitungkan kok Ahok selama ini," kata Charles saat dihubungi wartawan, Senin (6/6).
Ia mengatakan, partainya merupakan partai ideologis. Seandainya partainya kembali mengusung pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017, itu berarti PDI-P ingin menjaga agar kebijakan pemerintahan DKI sesuai dengan garis ideologi partai.
"Sebagai partai pemenang di DKI dan sebagai partai ideologis, jadi kalau kami tempatkan misalnya Pak Djarot sebagai wakil gubernurnya Pak Ahok dan selama ini bisa berjalan dengan baik. Artinya ada nilai-nilai ideologis PDI-P yang harus tetap diperjuangkan ketika menjalankan kebijakan di Pemprov DKI," kata Charles.
Menurut dia, dasar yang menjadi acuan dalam membangun kebijakan di DKI adalah pemikiran Bung Karno serta ideologi Trisakti.
"Tapi memang yang namanya politik itu dinamis ya. Ada gejolak sedikit, biasalah, tiba-tiba muncul wacana independen dan sebagainya itu hal yang biasa," kata Charles.
PDI-P merupakan partai politik dengan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, yaitu dengan 28 kursi. Partai itu merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri tanpa harus berkoalisi.
Hingga kini PDI-P masih melakukan penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur DKI. Beberapa tokoh internal seperti Djarot dan Boy Sadikin langsung ditunjuk oleh DPP PDI-P tanpa melalui fit and proper test.
Adapun Ahok telah memilih maju melalui jalur independen dengan dukungan relawan "Teman Ahok". Dia berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News