Pedagang Tanah Abang Sepi Pembeli, Harga Kalah Saing di Platform Digital

Selasa, 19 September 2023 | 19:33 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Pedagang Tanah Abang Sepi Pembeli, Harga Kalah Saing di Platform Digital

ILUSTRASI. Suasana sepi pusat perbelanjaan pakaian di Tanah Abang, Jakarta, Selasa (19/9/2023).


PERDAGANGAN - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan kunjungan ke pusat grosir terbesar di Asia Tenggara Pasar Tanah Abang seiring dengan laporan sepinya pembeli di sana.

Penjualan para pedagang pakaian di Tanah Abang kata Teten, rata-rata mengalami penurunan di atas 50%. Namun, sepinya pasar bukan berarti para pedagang belum melakukan transformasi ke pasar online.

"Jadi ini kekalahan pasar offline seperti saat ini (isunya) bukan masalahnya offline kalah sama di online. Karena mereka juga sudah mencoba menjual di online. Tapi saya berkesimpulan produk (harga) yang dijual oleh mereka tidak bisa bersaing," imbuhnya, Selasa (19/9).

Baca Juga: Pedagang Sektor Tekstil Turun Omzet Dihadapkan Gempuran Produk Luar Negeri yang Murah

Tidak bisa bersaingnya produk para pedagang di pasar online, perkiraan Teten lantaran ada produk-produk impor yang dijual dengan harga sangat murah sekali.

Surya salah satu pedagang pakaian di Tanah Abang mengatakan, selain berjualan offline Ia juga sudah masuk ke platform digital. Hanya saja kata Surya harga produk di platform social-commerce seperti Tiktok dinilai sangat jauh dibandingkan dengan produknya.

"Harga ngejatuhkan banget. Kita hancur banget diharga. Orang ngebandingin sama di Tiktok, misal gamis ini di sana Rp 150.000 tapi kan bahan kayak gimana. Tapi orang ngga peduli bahan, harga yang dilihat. Ini punya kita jual Rp 210.000 model sama (tapi bahan beda)," cerita Surya.

Surya mengatakan, dari sisi penjualan Tiktok menurutnya belum bisa membantu. Kembali harga produk yang Ia jual kalah jauh dengan yang banyak dijual di platform tersebut.

Oleh karenanya penjualannya masih mengandalkan melalui WhatsApp dan juga offline. Ia menggunakan Tiktok hanya untuk mempromosikan jualannya.

"(Bantuan voucher dari Tiktok?) Engga, jadi itu kalau dia live-nya rame ada voucher. Itu rame yang nonton misal 100-200. Kita aja live yang nonton paling banyak 20 aja. Belum lagi orang ngebandingin padahal belum pegang bahan. Kita makanya seminggu tiga kali live aja," kata Surya.

Baca Juga: Streaming Jualan Di Tiktok Live, Sarwendah Kecewa Karena Sepi Penonton

Direktur Teknik Perumda Pasar Jaya Aristianto mengatakan, pihaknya masih akan memastikan berapa besar nominal penurunan omzet dari pedagang di Tanah Abang.

Namun ia menyebut untuk persentase penurunan rata-rata ialah diatas 50%. Untuk digitalisasi, kata Aris saat ini sekitar 50% pedagang di Pasar Tanah Abang sudah onboarding ke digital.

"Mungkin ada 50% yang sudah masuk ke dalam digital tapi tadi kita belum tahu persis secara detail karena masing-masing pedagang memang mereka melakukan itu dengan inisiatif sendiri," kata Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru