PERTANIAN - JAKARTA. Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi dalam sistem pertanian, khususnya pada lahan sulit seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, teknologi akan menghasilkan solusi terbaik dalam penanganan lahan-lahan pertanian yang sulit. Sehingga akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Belu serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Karena akan ada lahan-lahan baru yang akan dibuka seperti di provinsi NTT kabupaten belu. Saya harapkan hasil per hektare bisa kita lihat, lalu kita hitung, petani dapat keuntungan berapa setelah itu kita akan perluas," kata Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/3).
Baca Juga: Jokowi Didesak Evaluasi Seluruh Industri Sawit dari Hulu hingga Hilir
Adapun lahan yang telah dibuka seluas 53 hektare yang akan ditanami jagung. Kemudian untuk pengairan akan menggunakan sprinkler dan airnya berasal dari Bendungan Rotiklot.
"Dari sinilah kita nanti akan perluas sampai seluas 500 hektare kalau nanti itu berhasil dan produksinya bagus kita akan melompat ke daerah yang lain yang juga ada lahan datar seperti ini seluas 15.000 hektare," imbuhnya.
Sebagai informasi, kawasan lumbung pangan atau food estate di Desa Fatuketi, Kabupaten Belu memiliki luas efektif 53 hektare yang terbagi menjadi empat blok.
Untuk jaringan irigasi sprinkler, kawasan ini memanfaatkan sumur air tanah dan aliran air dari Bendungan Rotiklot yang telah diresmikan oleh Presiden pada tahun 2018 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News