BEKASI. Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku kesulitan jika harus menyiapkan jalur khusus Transjakarta di wilayah setempat.
"Jalan di Kota Bekasi tidak begitu lebar, itu pun sudah sangat dipadati kendaraan pada jalur-jalur tertentu," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto di Bekasi, Rabu (9/12).
Hal tersebut disampaikan Tri menyikapi rencana akan ditembuskannya operasional Transjakarta hingga ke Kota Bekasi.
Wacana itu dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahajapurnama saat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan jajarannya melawat ke Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Tri mengatakan, untuk rute Transjakarta Pulogadung-Kota Harapan Indah saja pihaknya kesulitan mempersiapkan jalur khusus meski jalan di Kota Bekasi yang dilintasi hanya sepanjang 500 meter.
"Jadinya Transjakarta melaju di jalan biasa yang bercampur dengan kendaraan lain. Sepanjang 500 meter saja sulit, apalagi jika harus menyediakan jalur khusus hingga Jalan Ir H Djuanda," katanya.
Apalagi Jalan Sultan Agung dan Jalan Jenderal Sudirman yang harus dilewati untuk mencapai Jalan Ir H Djuanda setiap harinya sudah menjadi jalur padat.
Tri pun mempersiapkan jaringan jalan lain jika wacana menembuskan Transjakarta tersebut memang akan direalisasikan.
"Caranya, memanfaatkan jalan sisi yang sejajar dengan Jalan Sultan Agung-Jalan Jenderal Sudirman," katanya.
Jalur yang dimaksud Tri ialah jalan sisi Sultan Agung yakni dari Jalan Mawar VI serta pelebaran Jalan Pangeran Jayakarta di kedua arahnya.
"Paling memungkinkan menyiapkan jalur khusus Transjakarta di jalan-jalan pendukung karena desain lebar minimalnya ialah delapan meter," katanya.
Untuk keperluan pelebaran Jalan Pangeran Jayakarta, Dinas Bimarta akan memanfaatkan hibah yang dikucurkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Anggaran untuk pelebarannya membutuhkan dana Rp78 miliar, akan kami danai dari hibah DKI Jakarta tahun 2016," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News