VIRUS CORONA - JAKARTA. Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mulai memanfaatkan emergency medical train (EMT) atau kereta darurat buatan PT INKA untuk tempat isolasi pasien Covid-19.
Hal itu menyusul masih banyaknya warga Kota Madiun yang positif terjangkit virus corona. Saat ini sudah ada 10 pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di kereta darurat tersebut.
“Saat ini baru satu trainset EMT yang mulai dimanfaatkan untuk tempat isolasi 10 pasien positif. Setelah sepuluh hari dirawat di sini, bisa sembuh dan pulang,” kata Wali Kota Madiun Maidi di halaman PT Inka, Jalan Yos Sudarso, Kota Madiun, Sabtu (6/2).
Maidi menyebut, penggunaan EMT untuk mengisolasi pasien positif Covid-19 sudah digunakan sejak Jumat kemarin. Dari 48 tempat tidur yang disediakan, sudah terisi 10 tempat tidur dengan pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Selain memanfaatkan kereta sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, menurut Maidi, Pemkot Madiun juga menyediakan ruang isolasi di Asrama Haji.
Kapasitas Asrama Haji Kota Madiun mampu menampung 149 pasien. Dari jumlah itu, saat ini sudah terisi 20 orang.
Baca Juga: Isolasi mandiri, ini kadar saturasi oksigen normal pada pasien Covid-19
Maidi menambahkan, meski tren kasus kasus Covid-19 di Kota Madiun mulai menurun, pemerintah tetap menyediakan ruang isolasi. Kebijakan itu diambil untuk mempersiapkan apabila terjadi ledakan kasus dalam jumlah yang besar.
“Kami jaga-jaga, karena orang sudah kena Covid-19 tidak bisa mencari tempat mendadak dan langsung dirawat. Untuk itu tempat-tempat yang masih kosong kita siapkan,” kata Maidi.
Bagi Maidi, kereta isolasi buatan BUMN itu memiliki keunikan tersendiri dan lebih nyaman. Pasien yang masuk dirawat di dalam kereta seakan merasakan suatu perjalanan ke sebuah tempat.
Untuk itu, diharapkan pasien yang diisolasi di kereta ini cepat pulih karena imun tubuhnya akan cepat naik. Kereta darurat atau EMT memiliki sirkulasi udara khusus yang memastikan virus dari dalam kereta tidak keluar.
Direktur Pengembangan PT Inka (Persero) Agung Sedaju mengatakan, untuk mengatur sirkulasi udara, kereta EMT didesain sebagai ruangan negative pressure. Kondisi itu menjadikan tekanan udara di ruangan di dalam kereta didesain lebih rendah dibandingkan lingkungan sekitarnya.
“Udara di ruangan tersebut tidak bisa keluar ke ruangan lain, sehingga virus di dalam ruangan itu tidak akan bisa keluar,” kata Agung.
Menurut dia, meski kereta isolasi pasien Covid-19 berada di kawasan PT INKA, namun dipastikan tidak akan mengganggu aktivitas para karyawan. (Muhlis Al Alawi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kereta Isolasi Pasien Covid-19 Buatan INKA Mulai Beroperasi".
Selanjutnya: Insentif tenaga kesehatan tahun lalu yang telah dibayarkan hampir Rp 9 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News