KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para investor UEA menyambut baik berbagai proyek infrastruktur yang ditawarkan BUMD DKI Jakarta dalam Jakarta Business Forum. Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan pertemuan-pertemuan antara calon investor UEA dan BUMD pemilik proyek ke depan.
Guna mendukung hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Jakarta Investment Centre (JIC) DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, akan menjadi pintu gerbang bagi setiap investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jakarta.
JIC juga siap menyediakan segala informasi yang dibutuhkan oleh calon investor sehingga seluruh proeses berjalan efisien dan efektif.
Baca Juga: Jakarta Business Forum Tawarkan Beragam Proyek Investasi di Uni Emirat Arab
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati menyebutkan pertumbuhan ekonomi dan investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif. Pada 2021, realisasi investasi meningkat 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Secara umum, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jakarta tahun 2021 sebesar Rp 103,3 triliun atau berkontribusi 11,5% terhadap realisasi investasi nasional. Angka ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp94 triliun,” jelasnya Sri dalam keterangan persnya, Kamis (17/3)
Sejalan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke depan, ia pun mengatakan bahwa Jakarta akan terus berupaya menjadi kota metropolitan terbesar di Indonesia yang berperan terhadap ekonomi nasional seperti halnya New York untuk Amerika Serikat, Sydney untuk Australia, dan Dubai untuk UEA.
Direktur Kebijakan Internasional Bank Indonesia Haris Munandar menyatakan bahwa Jakarta sebagai pusat bisnis berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi Jakarta mencapai 17,2% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Tertinggi jika disandingkan dengan 34 provinsi lainnya.
“Pada tahun 2021, perekonomian Jakarta pulih secara stabil menjadi 3,56% YoY. Sedikit di bawah ekonomi nasional namun secara stabil diproyeksikan akan melebihi ekonomi nasional ke depan,” ucap Haris.
Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI) juga menunjukkan kinerja yang kuat pada tahun 2021. Sejalan dengan pengendalian Covid-19 di Jakarta, sektor-sektor utama, khususnya manufaktur dan perdagangan mulai berangsur membaik dan pulih.
Baca Juga: Sebanyak 199 Kota Pesisir di Indonesia Terancam Terkena Banjir Rob pada 2050
“Di samping itu, sektor jasa seperti kesehatan, transportasi, pergudangan, akomodasi, makanan dan minuman turut mendukung pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dan diproyeksikan menjadi sektor unggulan berikutnya dalam perekonomian Jakarta,” jelas Haris.
Haris mengungkapkan bahwa dengan pemulihan ekonomi yang solid dan potensi ekonomi yang besar, Jakarta memiliki sumber-sumber pertumbuhan baru yang menjanjikan.
“Bank Indonesia dan Pemprov DKI Jakarta bersama dengan stakeholder lainnya senantiasa berkomitmen untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan berkelanjutan guna meningkatkan investasi di Jakarta. Selamat berinvestasi,” tutup Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News