DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kenaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) DKI Jakarta yang meningkat hingga 4,41% dibandingkan tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tingkat pengangguran meningkat karena masalah kesehatan selama pandemi Covid-19 di Jakarta belum tuntas.
"Krisis kesehatan ini belum tuntas pengendaliannya, maka kita akan selalu menyisihkan dampak ekonomi, dan dampaknya, salah satunya adalah serapan tenaga kerja," ujar dia saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11).
Baca Juga: KAI bagi-bagi voucer gratis naik kereta untuk guru dan nakes jelang Hari Pahlawan
Anies mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta melihat pentingnya melaksanakan 3T (testing, tracing, treatment) dengan serius untuk menyudahi krisis kesehatan di Ibu Kota. "Ini sama-sama tujuannya untuk penularan Covid-19 ini terkendali, nanti efeknya pada perekonomian," tutur Anies.
Dia percaya apabila masalah kesehatan bisa terkendali, perekonomian di DKI Jakarta bisa kembali normal dan tenaga kerja kembali mendapatkan pekerjaan mereka. "Kami optimistis ketika kesehatan terkendali, kita akan cepat untuk pulih," kata Anies.
Selain tingkat pengangguran yang meningkat sebanyak 4,41%, Provinsi DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Pengusaha Jateng gugat Ganjar Pranowo gara-gara UMP 2021
BPS melaporkan pada periode Agustus 2020 pengangguran mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang sehingga jumlah keseluruhan pengangguran di Indonesia menjadi 9,77 juta orang.
Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta mendominasi dengan jumlah 10,95% dari total keseluruhan pengangguran yang ada di Indonesia. (Singgih Wiryono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengangguran Jakarta Meningkat 4,41 Persen, Anies: Karena Krisis Kesehatan Belum Tuntas"
Selanjutnya: Rizieq Shihab pulang, Polda Metro Jaya: Tidak boleh ramai-ramai ke bandara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News