Jabodetabek

Penutupan Stasiun Karet Dinilai Dapat Menghemat Biaya Operasional KRL

Jumat, 03 Januari 2025 | 17:39 WIB Sumber: Kompas.com
Penutupan Stasiun Karet Dinilai Dapat Menghemat Biaya Operasional KRL

ILUSTRASI. Penutupan Stasiun Karet bukan hanya dapat memaksimalkan Transit Orianted Development (TOD), tapi juga bisa menghemat biaya operasional KRL..  ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.


TRANSPORTASI - JAKARTA. Direktur Eksekutif Studi Transportasi (INSTRAN), Deddy Herlambang, menilai penutupan Stasiun Karet bukan hanya dapat memaksimalkan Transit Orianted Development (TOD), tapi juga bisa menghemat biaya operasional KRL.

"Saya mikirnya makro karena di samping itu, semakin sering KRL berhenti, exspensive cost operasi KRL juga lebih mahal otomatis," ujar Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis malam, (2/1/2024).

Jika biaya operasional KRL mahal, maka akan berpengaruh ke kenaikan tarif penumpang.

"Kalau pembiayaan mahal nanti berpengaruh juga bagi kenaikan tarif, penumpang juga yang nanggung," ucap Deddy.

Deddy menilai, jika semakin sedikit KRL berhenti di stasiun, maka biaya operasionalnya juga akan murah

Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Rencana Penutupan Stasiun Karet

"Semakin sedikit yang berhenti otomatis biaya KRL pun semakin murah. Penyediaan ban, kampas rem, itu kan akan longtime," kata dia.

Di sisi lain, penutupan Stasiun Karet juga untuk memaksimalkan TOD.

Pasalnya, dalam konsep TOD hanya ada satu stasiun yang menjadi titik simpul di mana tempat orang-orang untuk melalukan transit.

Sejauh ini, Stasiun Sudirman lah yang harus dioptimalkan untuk menjadi stasiun transit.

"Karena saat ini yang paling banyak Sudirman maka Sudirman yang harus dioptimalkan untuk TOD simpul atau titik pertemuan transit di Sudirman, Karet ditutup," tegas Deddy.

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Tohir ungkap rencana penutupan Stasiun Karet di tahun ini.

Penutupan stasiun itu guna memperbaiki ekosistem perkeretapian agar lebih optimal.

Di mana sebelumnya, Erick menyinggung soal kinerja kereta bandara yang kurang optimal dalam menyerap penumpang.

"Ini yang tadi dibilang, kan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (Stasiun) Karet ditutup," ujarnya saat meninjau kereta bandara di Stasiun BNI, Jakarta, Rabu (1/1/2025).

Baca Juga: Periode Nataru, KAI Berangkatkan 2,5 Juta Penumpang

Di sisi lain, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha, membenarkan tentang rencana penutupan Stasiun Karet di tahun ini.

Hal ini disebabkan karena Stasiun Karet dinilai begitu berdekatan dengan Stasiun BNI City.

"Jadi, kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan saja. Kita sudah buat selasarnya sampai ke BNI City," ucap Rudi.

Selanjutnya: Harga Pangan di Jawa Timur Jumat (3/1): Cabai Rawit Merah dan Ikan Bandeng Naik

Menarik Dibaca: Cara Bijak Investasi di Pasar Saham, Ini Tips dari BNI Sekuritas!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo
Terbaru