OLAHRAGA - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, dampak ekonomi menjadi tuan rumah Formula E sebesar Rp 1,2 triliun. Angka ini belum termasuk keuntungan lain yang tak dapat dihitung.
Anies mengatakan, tim Formula E mengatakan sudah melakukan feasibility studies, jumlah Rp 1,2 triliun itu pun dicapai hanya memakai asumsi studi kelayakan bisnis yang cukup rendah.
"Ini masih asumsi yang menurut kami sangat konservatif, tapi asumsi itu bisa kita pakai sebagai rujukan. Diperkirakan pergerakan perekonomian selama event itu sekitar Rp 1,2 triliun dengan jumlah 35.000 penonton, 26.000 dari Jakarta, 7.000 domestik dan 1.700 internasional," kata Anies Kamis (19/9).
Baca Juga: Formula 1 2019, tersaji dalam infografik interaktif
Anies mengatakan, kenapa disebut rendah sebab membuat acara berskala internasional di Jakarta dengan target penonton 35.000 orang terbilang kecil. "Sedikit sebetulnya, tapi ini sebagai perhitungan tidak apa-apa, jadi 35.000 penonton untuk Jakarta itu kecil, tapi kita lebih baik gunakan angka yang rendah daripada yang tinggi tidak tercapai," katanya.
Anies mengatakan, mengejar menjadi tuan rumah Formula E untuk meningkatkan perekonomian. Salah satu cara yang paling cepat yaitu dengan meningkatkan pariwisata.
"Yang kami sangat kejar yaitu efek ekonomi, ekonomi kita sekarang sedang mengalami penurunan, untuk menggenjot yang paling cepat ialah pariwisata, dan kegiatan seperti ini punya daya dorong pariwisata yang cukup besar," katanya.
Baca Juga: Singapura diselimuti kabut asap, bagaimana nasib balapan F1?
Adapun jumlah anggaran yang diusulkan untuk menggelar Formula E sekitar Rp 1,3 triliun. Terdiri Rp 934 miliar untuk biaya penyelenggaraan dan Rp 360 miliar untuk perjanjian komitmen fee. (Gilang Satria)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Tuan Rumah Formula E, Ekonomi Jakarta Bisa Gerak Rp 1,2 T"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News