Pertamina gandeng BRI dalam penyaluran JBT dengan QR code di Lampung

Sabtu, 21 November 2020 | 17:44 WIB   Reporter: Dimas Andi
Pertamina gandeng BRI dalam penyaluran JBT dengan QR code di Lampung

ILUSTRASI. Pertamina. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


PERTAMINA - LAMPUNG. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel terus melaksanakan penugasan Pemerintah terkait penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Solar di tahun 2020.

Bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Pertamina sepakat menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) sebagai upaya pengendalian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) melalui sistem QR Code Fuel Card sekaligus menandatangani Rekonsiliasi Data Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor di Provinsi Lampung.

Acara penandatanganan MOU tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.dan hadir pula Pimpinan Wilayah BRI Bandar Lampung Nasrullah Iskandar. Proyek JBT QR Code Fuel Card ini menggunakan QR code yang berisikan data unik setiap kendaraan yang didaftarkan dan Brizzi sebagai alat pembayaran untuk pembelian Biosolar.

Sistem ini merupakan implementasi dari Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 4 Tahun 2020 tentang pengendalian penyaluran JBT oleh Badan Pelaksana Penugasan pada konsumen pengguna transportasi kendaraan bermotor untuk angkutan orang atau barang sehingga tepat sasaran dan tepat volume.

Baca Juga: Blok migas banyak yang uzur, Pertamina dihadapkan laju penurunan produksi 20%

Untuk wilayah Lampung, Pilot Project-nya akan dilaksanakan di 3 titik SPBU, antara lain SPBU 24.352.-41, SPBU 24.352.-96, dan SPBU 24.352.-57.

Executive General Manager Regional Pertamina Sumbagsel Asep Wicaksono Hadi menyampaikan, kehadiran sistem QR Code Fuel Card ini dipastikan tepat sasaran untuk kendaraan-kendaraan yang berhak menggunakan bahan bakar solar bersubsidi. “Pertamina juga berkomitmen pada 2020 untuk menerapkan digitalisasi SPBU, sehingga seluruh transaksi di SPBU bisa termonitor dengan akurat,” ujar Asep dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sabtu (21/10).

Pertamina senantiasa membangun sinergi dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, BUMN, hingga aparat Kepolisian Daerah dalam upaya pengawasan dan pengendalian JBT agar lebih tepat sasaran.

Selanjutnya: Pertamina prioritaskan divestasi untuk blok migas kecil

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru