PLN dan Pemkot Singkawang Kerjasama Olah Sampah untuk Bahan Bakar PLTU

Kamis, 14 April 2022 | 17:13 WIB   Reporter: Filemon Agung
PLN dan Pemkot Singkawang Kerjasama Olah Sampah untuk Bahan Bakar PLTU

ILUSTRASI. PLN dan Pemkab Ende kembangkan biomassa melalui program olah sampah. PLN dan Pemkot Singkawang Kerjasama Olah Sampah untuk Bahan Bakar PLTU.


PLN -  JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Singkawang untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar PLTU.

Sampah rumah tangga akan diolah menjadi bahan baku jumputan padat (BBJP) untuk bahan baku co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang, Kalimantan Barat.

Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Singkawang Erfan Julianto mengungkapkan, uji coba penggunaan BBJP sebagai campuran batubara akan mulai dilaksanakan pada Agustus 2022 melalui program co-firing.

“Program co-firing merupakan upaya percepatan target bauran energi baru terbarukan (EBT) dan komitmen carbon neutral dengan cara melakukan substitusi sebagian batu bara dengan sumber energi alternatif seperti sampah,” ungkap Erfan dalam keterangan resmi, Rabu (13/4).

Baca Juga: Hadapi Tantangan Global, Ini Langkah OJK untuk Perkuat Sektor Keuangan

Adapun, PLN dan Pemkot Singkawang telah menandatangani perjanjian kerja sama pemberian pelatihan dan pendampingan untuk pembangunan infrastruktur pengolahan sampah menjadi BBJP di TPA Wonosari pada 24 Maret 2022.

“Dalam tahap uji coba ini, kami akan menyediakan mesin cacah, conveyor serta peralatan penunjang pengolahan sampah lainnya. Selanjutnya, produk BBJP yang dihasilkan akan diuji untuk mendapatkan variasi komposisi bahan baku yang paling tepat,” imbuh Erfan. 

Erfan menjelaskan, setelah ditemukan komposisi bahan baku dengan nilai kalori yang tepat, pengolahan sampah menjadi BBJP akan dilanjutkan ke tahap komersial. 

Asal tahu saja, kebutuhan bahan bakar PLTU Bengkayang dengan kapasitas 2x50 megawatt (MW) diperkirakan sebanyak 2.400 ton per hari. Implementasi program co-firing batu bara dan BBJP secara komersial diprediksi akan menyerap sekitar 300 ton sampah per harinya.

Selain menjadi solusi reduksi timbunan sampah, program co-firing PLTU menggunakan BBJP juga memberikan peluang peningkatan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

Baca Juga: Konsumsi Listrik Nasional Naik 8,42% pada Kuartal I-2022

Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengungkapkan pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah dan memberikan peluang peningkatan perekonomian daerah.

“Saya mengapresiasi inovasi yang luar biasa dari PLN dengan menjadikan sampah sebagai pengganti batu bara. Sampah yang biasanya hanya ditimbun dan berpotensi menyebabkan polusi dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” kata Tjhai Chui Mie.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru