SAMPIT. PT PLN mengingatkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah agar teliti saat membeli token atau pulsa listrik prabayar. Pasalnya belakangan banyak terjadi penipuan atau kecurangan dalam penjualan token.
"Ada pelanggan ditipu karena diberi nomor palsu. Makanya kami sarankan cari loket yang resmi karena orang jual pulsa terkadang juga jual token," kata Manajer PT PLN Ranting Sampit, Kamis (5/2).
Selain nomor kode yang tidak bisa digunakan, ada juga kecurangan lain yang harus diwaspadai pelanggan. Seperti penjualan daya yang tidak sesuai dengan harga yang dibayar pelanggan.
Beberapa keluhan yang disampaikan pelanggan, daya yang dijual pedagang token diduga tidak sesuai dengan yang diterima pembeli. Misalnya token Rp 100 ribu, tapi ternyata daya yang diberikan jauh dari jumlah tersebut sehingga pelanggan dirugikan.
"Ini yang sedikit sulit kalau pelanggan tidak teliti. Misalnya mengisi Rp 100 ribu, ternyata yang diberikan hanya Rp 20.000. Kadang pelanggan tidak menghitung kuota saat diisi padahal yang diterima mungkin kurang. Tahunya mengeluh pulsanya cepat habis," kata Ginter.
Untuk itu, PLN akan mengawasi secara ketat penjualan token ini, karena sangat merugikan. Jika ada penjual token mitra PLN yang terbukti berbuat curang, pasti akan ditindak. Bahkan Ginter menyarankan melaporkan ke polisi karena tindakan itu sudah masuk kategori penipuan.
PLN terus mempromosikan listrik prabayar karena banyak manfaatnya. Pelanggan bisa mengatur penggunaannya karena daya yang dipakai akan terlihat dengan nilai token yang diisi. Jika isi token habis, maka tidak ada pemutusan listrik seperti halnya pelanggan listrik yang masih menggunakan Kwh pascabayar.
Bagi PLN sendiri, penggunaan listrik prabayar menjadi solusi besarnya tunggakan tagihan rekening pelanggan seperti yang selama ini. Selain itu, listrik prabayar juga memudahkan PLN dalam melakukan pengawasan pemakaian listrik oleh pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News