MATARAM. PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Proyek XI Jaringan Nusa Tenggara akan membangun sejumlah pembangkit listrik dengan total produksi mencapai 500 megawatt (MW) guna memenuhi kebutuhan di daerah itu. Proyek ini akan dibangun sampai 2018.
Direktur Manajer PLN Unit Induk Proyek (UIP) XI Jaringan Nusa Tenggara Suradji di Mataram, NTB, Selasa (23/6), menjelaskan, pembangunan sejumlah pembangkit listrik sebesar 500 megawatt (MW) merupakan bagian dari proyek kelistrikan 35.000 MW yang sudah diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.
Proyek tersebut merupakan salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka mencapai salah satu sasaran Nawa Cita, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis khususnya kedaulatan energi.
"Untuk NTB akan dibangun sejumlah pembangkit listrik dengan bahan bakar terbarukan, di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa," katanya.
Untuk wilayah Pulau Lombok, kata dia, akan dibangun Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 150 MW di Bagik Kembar, Kota Mataram. Proyek ini sudah dikerjakan sejak beberapa bulan lalu.
Selain itu, PLTGU "Mobile" atau yang bisa berpindah-pindah dengan daya yang akan dihasilkan sebesar 50 MW. Proses pengerjaan masih dalam tahap survei lokasi.
PLN UIP Jaringan Nusa Tenggara juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok 2 dengan daya dihasilkan sebesar 2 x 50 MW dan PLTU Lombok FPP 2 dengan daya sebesar 2 x 50 MW. Keduanya akan dibangun di Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur.
Sementara untuk wilayah Pulau Sumbawa, kata Suradji, akan dibangun PLTMG Sumbawa dengan daya dihasilkan sebesar 50 MW. Lokasi pembangunan direncanakan di Kecamatan Labuhan Badas.
Selain itu, Pusat Listrik Tenaga Mesin Uap (PLTMU) Bima dengan daya dihasilkan sebesar 50 MW.
"Jadi untuk wilayah Pulau Lombok 400 MW dan Pulau Sumbawa 100 MW. Semua pembangkit itu rencananya harus selesai paling lambat 2018," ujarnya.
PLN, kata dia, sangat berharap kepada masyarakat NTB untuk mendukung program kelistrikan tersebut.
"PLN mengharapkan tidak ada halangan. Apa pun itu, kami minta masyarakat memahami untuk kepentingan NTB, terlebih perkembangan ekonomi daerah ini cukup pesat, sehingga harus didukung ketersediaan energi listrik," kata Suradji. (Awaludin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News