Jakarta. Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus tergerus. Bahkan dipepet oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Survei terakhir Populi Center menggunakan istilah elektabilitas 4 tokoh dan tokoh paling layak untuk dipilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Di survei ini, Ahok mendapatkan 46,8% pada kuesioner siapa tokoh yang paling layak dipilih menjadi Gubernur DKI. Angka ini lebih rendah daripada elektabilitas top of mind dalam survei Juni 2016, yaitu 61%, dan April 2016 (56%).
Di posisi kedua, ada Tri Rismaharini (Risma) dengan persentase 16,5 %, dan Sandiaga Uno di posisi ketiga dengan persentase 7,5 %. Nama Yusril Ihza Mahendra dan Ridwan Kamil juga masuk dalam top five tokoh dengan elektabilitas tinggi dalam survei ini.
Ahok mengaku tidak ambil pusing dengan hasil survei tersebut. Warga Jakarta, ucap Ahok, berhak memilih calon Gubernur yang terbaik meski itu bukan lah dirinya.
"Saya selalu katakan, malah saya mengundang seluruh Kepala Daerah untuk mengadu di Jakarta, supaya warga dapat yang terbaik," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
Ketika datang untuk mencalonkan diri siapa pun tokohnya harusnya berkampanye secara sehat. Berlomba menggelontorkan visi misi membangun Jakarta dengan cara mengedukasi warga.
Sehingga warga Jakarta dapat menyimpulkan siapa sosok yang pantas memimpin Ibu Kota lima tahun kedepan di tahun 2022 mendatang. "Saya sudah bilang ke pendukung saya, kalau ada yang lebih baik dari saya, lebih jujur dari saya, lebih cepat dari saya, jangan pilih saya. Kalau pilih saya rugi, pilih yang lebih hebat dong, tinggal percaya, tidak percaya saja," tutup Ahok.
(Dennis Destryawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News