Pramono Targetkan Transaksi Jakarta Fair Tahun ini Lebih Besar

Jumat, 20 Juni 2025 | 11:38 WIB Reporter: Markus Sumartomdjon

ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung memadati area Jakarta Fair 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/6/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

JAKARTA FAIR - JAKARTA. Pameran tahunan, Jakarta Fair kembali bergulir. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung pun sudah membuka Jakarta Fair Kemayoran 2025 di Arena JIExpo Kemayoran, Kamis malam (19/6).

Penyelenggaraan acara ini sekaligus untuk memperingati rangkaian peringatan ulang tahun ke-498 Kota Jakarta.

Pameran kali ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun di triwulan I-2025, menurut Pramono, Jakarta mencatat konstribusi 16,85% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, dengan pertumbuhan ekonomi 4,95% dan tingkat pengangguran 6,18%.

Dus, Pramono berharap nilai transaksi dan jumlah pengunjung Jakarta Fair 2025 dapat melampaui capaian tahun 2024. Dalam kancah global, Jakarta telah berupaya mewujudkan misi jangka panjang sebagai kota global menjadi top 20 pada 20 tahun ke depan.

"Pada lima tahun ke depan Jakarta mudah-mudahan yang sekarang ini pada peringkat 74 dari 156, akan bisa menjadi top 50 kota global dunia," harap Pramono di keterangan, Jumat (20/6).

Ketua Panitia Penyelenggara Jakarta Fair Kemayoran 2025, Siti Hartati Murdaya menjelaskan, Jakarta Fair Kemayoran 2025 akan berlangsung selama 25 hari, mulai tanggal 19 Juni 2025 hingga 13 Juli 2025.

Ia menyebut, Jakarta Fair Kemayoran bukan hanya sekadar pameran niaga, namun juga merupakan simbol semangat kolaborasi kebangkitan industri kreatif nasional. "Jakarta Fair juga menjadi wahana strategis dalam pengembangan sektor meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE) di Indonesia yang berdampak langsung pada peningkatan lapangan kerja, promosi budaya, dan penguatan identitas bangsa," jelasnya.

Produk yang ditampilkan dalam acara ini berasal dari berbagai sektor seperti otomotif, teknologi informasi, alat olahraga, fesyen dan garmen, furnitur, elektronik, perbankan, kuliner, hingga produk herbal dan jasa.