Peristiwa

Program TJSL Pertamina Hulu Rokan Lahirkan Desa Energi Mandiri di Riau

Selasa, 22 April 2025 | 22:58 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Program TJSL Pertamina Hulu Rokan Lahirkan Desa Energi Mandiri di Riau

ILUSTRASI. Desa Mukti Sari, Kabupaten Kampar, Riau, tampil sebagai contoh program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina Hulu Rokan


CSR - JAKARTA. Memperingati Hari Bumi, Desa Mukti Sari di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, meneguhkan komitmennya menjadi desa mandiri energi melalui pemanfaatan biogas berbasis limbah peternakan.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi sejak 2022.

Sebanyak 20 unit instalasi reaktor biogas dibangun di desa ini untuk mengelola limbah organik menjadi energi alternatif pengganti LPG dan pupuk organik (bio-slurry) bagi sektor pertanian.

Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Catatkan Lifting Minyak 58 Juta Barel Sepanjang 2024

Hingga Maret 2025, realisasi volume biogas mencapai 33.850 m³ atau setara 197.478 kWh energi, dengan pengolahan limbah organik sekitar 238 ton per tahun.

"Program ini bukan hanya tentang energi alternatif, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular di tingkat desa,” ujar Krisna Wijaya, Project Manager Biogas Rumah (BIRU) dari Rumah Energi dalam siaran persnya, Selasa (22/4).

Ketua kelompok ternak Bhina Mukti Sari, Sudarman, menyebut penggunaan biogas turut menjaga kebersihan lingkungan. “Limbah yang dulu mencemari, kini jadi sumber energi,” katanya.

Manfaat Nyata bagi Lingkungan dan Ekonomi

Dampak dari program ini bukan hanya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 112,08 tCO₂e per tahun, tetapi juga menumbuhkan ekonomi baru.

Kelompok Biotama Agung Lestari berhasil mengolah dan memasarkan pupuk organik cair dan padat berbasis bio-slurry, dengan total omzet mencapai Rp61,6 juta sejak Oktober 2023.

Selain itu, rumah tangga pengguna biogas rata-rata menghemat 3 tabung LPG per bulan, setara penghematan subsidi sekitar Rp60.000–Rp75.000.

Petani juga menghemat pembelian pupuk kimia hingga Rp250.000 per bulan.

Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Produksi 2.350 BOPD dari Lapangan Pinang East

Dari Lokal ke Nasional

Kepala Desa Mukti Sari, Waryono, menyebut transformasi ini sebagai bukti potensi desa.

"Kami bangga menjadi contoh kemandirian energi. Kami harap desa lain bisa ikut meniru dan manfaatkan potensi lokalnya," katanya.

Manager CID PHR, Iwan Ridwan Faizal, mengatakan Desa Mukti Sari merupakan salah satu dari 11 lokasi DEB yang dikembangkan PHR Regional 1 Sumatra, dengan total kapasitas 41,13 kWp energi surya dan 205 m³ kapasitas biogas.

“Pengembangan DEB Mukti Sari adalah contoh keberhasilan implementasi ESG di tingkat desa,” ujar Iwan.

Baca Juga: HUT Ke-6, Pertamina Hulu Rokan Siap Sambut Tantangan Masa Depan

Desa Mukti Sari menunjukkan bahwa dengan kolaborasi, inovasi, dan kemauan, desa bisa jadi ujung tombak transisi energi nasional.

Hari Bumi 2025 menjadi momentum untuk menyalakan semangat desa-desa lain dalam membangun masa depan energi yang hijau dan berkelanjutan.

Selanjutnya: Industri Ritel Keluhkan Aturan Pembatasan Penjualan Rokok

Menarik Dibaca: Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman Melalui Finalis Puteri Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru