Protes PLN, Gorontalo kumpulkan koin buat genset

Senin, 19 Oktober 2015 | 14:09 WIB Sumber: Antara
Protes PLN, Gorontalo kumpulkan koin buat genset


JAKARTA. Koordinator Koalisi Rakyat Gorontalo Menggugat PLN, Funco Tanipu mengatakan, jumlah koin sumbangan masyarakat untuk genset sudah terkumpul sekitar Rp 4,5 juta.

"Banyak kalangan berpartisipasi dalam pengumpulan koin, mulai dari mahasiswa, aktivis, dosen, siswa, hingga organisasi kemasyarakatan dan kepemudaaan. Ada 10 titik pengumpulan koin dan dilakukan setiap hari," ujar Funco di Gorontalo, Senin (19/10), pada hari keempat Gerakan Koin untuk Genset.

Aksi tersebut merupakan bagian dari protes masyarakat terhadap PLN dan pemerintah, yang tak kunjung memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Gorontalo dan Indonesia pada umumnya.

Gerakan tersebut, kata dia, tidak hanya dilakukan di Kota Gorontalo, tetapin juga di seluruh kabupaten.

Sementara itu petisi gugatan terhadap PLN yang disebarkan melalui Change.org telah ditandatangani oleh 275 orang.

Dalam petisi tersebut, koalisi menyatakan, PLN tidak mendistribusikan listrik secara adil, merata dan transparan.

PLN, kata mereka, semestinya menyampaikan secara terbuka kepada publik soal tata kelola internal PLN sebagai perusahaan milik publik.

Manager PLN Cabang Gorontalo, Putu Eka Astawa mengatakan pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan listrik dengan membangun sejumlah pembangkit sendiri maupun swasta.

Yang paling cepat terealisasi, kata dia, adalah beroperasinya satu dari empat unit mesin di PLTG Paguat pada Februari 2016.

Ia menjelaskan, kendatipun seluruh pembangkit listrik di Sulut dan Gorontalo beroperasi maksimal, tetap saja PLN harus melakukan pemadaman listrik karena tidak memiliki cadangan.

"Sistem kelistrikan yang sehat harus ada cadangan minimal 10 persen dari total kebutuhan, untuk menutupi kekurangan saat ada gangguan teknis atau pemeliharaan rutin," ungkapnya.

Dari seluruh daerah di Indonesia, hanya Bali dan Sulawesi Selatan yang memiliki pasokan listrik cadangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri

Terbaru