DKI JAKARTA - JAKARTA. Progres ERP (Electronic Road Pricing) saat ini telah memasuki tahapan lelang. Tahapan lelang ini diikuti oleh beberapa perusahaan yang nantinya akan mendukung program MRT (Mass Rapid Transit).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ardiansyah, saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/6).
"Perkembangannya sejauh ini dalam tahapan pelelangan. Saat ini masih terus berjalan dan lagi proses," kata Ardiansyah.
Sayangnya Ardiansyah tidak secara pasti mengetahui jumlah perusahaan yang mengikuti lelang. Namun demikian program lelang ini dikebut guna mencapai penyelesaian target yakni tahun 2019.
Proses pengadaan ERP ini sepenuhnya ditangani oleh pemenang lelang. Ardiansyah menegaskan bahwa dalam pengadaan ERP, pemerintah tidak mengeluarkan dana sama sekali.
"Jumlah perusahaan yang ikut lelang saya kurang tau. Kita kan lelangnya investasi, dalam arti kata, kita ini bagaimana nanti menawarkan kita enggak keluarkan uang sama sekali," ujarnya.
Asal tahu, kebijakan penerapan sistem jalan berbayar alias ERP ditargetkan mulai April 2019 setelah MRT beroperasi.
ERP digadang-gadang menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mengurangi kepadatan yang dimulai di ruas tol. Sistem ini sudah berlaku di beberapa negara, salah satunya Singapura.
Mobil-mobil yang ada dipasangi dengan alat yang terhubung dengan sistem ERP. Kendaraan yang melintas di kawasan jalan berbayar itu harus membayar sesuai dengan ketentuan.
Proyek ERP ditargetkan mencakup jalan sepanjang 19,2 kilometer dengan nilai jangka waktu 1-1,5 tahun. Sigit mengatakan pengerjaan ERP dibagi menjadi dua tahap, sejalan dengan dua fase pengerjaan MRT Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News