PSBB Jakarta diperketat lagi, pengusaha yakin dampaknya tak separah periode April-Mei

Jumat, 11 September 2020 | 20:12 WIB   Reporter: Venny Suryanto
PSBB Jakarta diperketat lagi, pengusaha yakin dampaknya tak separah periode April-Mei

ILUSTRASI. Petugas Satpol PP melakukan pendataan kepada warga yang tidak menggunakan masker di kawasan Tanjung Duren Raya, Jakarta, Jumat (11/09/2020). Kasus virus corona COVID-19 di DKI Jakarta yang semakin tinggi membuat Gubernur DKI Anies Baswedan kembali berenca


PSBB - JAKARTA. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total akan kembali diterapkan di DKI Jakarta pada Senin besok. Pengusaha menilai saat ini PSBB menjadi langkah yang sangat mematikan bagi kegiatan pelaku usaha. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani menilai bila kebijakan PSBB ini dilakukan dalam waktu yang lama tanpa output pengendalian Covid-19 yang memuaskan, maka akan banyak pelaku usaha sektor riil yang akan mati usahanya. 

Makanya Shinta berharap kebijakan ini bisa menghasilkan output pengendalian Covid-19 yang efektif dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.  

Baca Juga: Lakukan komunikasi intensif, APPBI tunggu Pergub PSBB

“Untuk itu kami harap pemda DKI juga memastikan pelaksanaan PSBB kali ini betul-betul sukses menihilkan penyebaran Covid-19 di Jakarta sebelum pertengahan Kuartal IV," katanya.

"Kalau tidak, proyeksi peningkatan kinerja di kuartal IV juga akan turun dan kinerja ekonomi nasional 2020 akan lebih pesimistis dari yang sudah diproyeksikan sekarang,” tegasnya. 

Kadin juga memproyeksikan kinerja ekonomi sepanjang PSBB akan turun, namun sedikit lebih baik dari kondisi April-Mei 2020 lalu. Proyeksi itu mempertimbangkan asumsi bahwa pelaku usaha sudah pernah beradaptasi dengan PSBB yang dilakukan pada jilid I.

Baca Juga: PSBB Jakarta diperketat lagi, bagaimana dampaknya ke ekonomi?

“Sehingga blunder-blunder koordinasi dan pelaksanaan PSBB seperti yang terjadi di April-Mei menjadi minim dan kinerja perusahaan yang masih boleh beroperasi bisa maksimal,” tutupnya.

 

Selanjutnya: Rupiah melemah, PSBB menjadi katalis utama pekan ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru