PT BIA Gelar Konsultasi Publik untuk Program Konservasi Masyarakat di Merauke

Senin, 02 September 2024 | 22:08 WIB   Reporter: Noverius Laoli
PT BIA Gelar Konsultasi Publik untuk Program Konservasi Masyarakat di Merauke

ILUSTRASI. Pekerja menata Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat panen di kawasan Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (30/4/2024). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir di Aceh mulai membaik dan cenderung meningkat dari Rp1.450 menjadi Rp1.700 per kilogram sedangkan menurut data perusahaan PT Karya Tanah Subur (KTS) Aceh Barat harga beli TBS kelapa sawit per 23 April juga mengalami kenaikan dari Rp1.900 per kg menjadi Rp2.130 per kg karena dipengaruhi harga beli Crude Palm Oil (CPO) yang beransur naik. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU


KELAPA SAWIT -  JAKARTA. PT Bio Inti Agrindo (PT BIA) baru-baru ini sukses menggelar Konsultasi Publik ketiga untuk Program Konservasi Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat (ECCDP).

Acara tersebut berlangsung di Swiss-Belhotel, Merauke, dan merupakan bagian dari Proyek Suaka Margasatwa Danau Bian (Proyek Bian). 

Kegiatan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Merauke.

Baca Juga: Industri Sawit Membutuhkan Penyederhanaan Regulasi

Konsultasi Publik ini dilaksanakan dalam kemitraan strategis dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua dan Pemerintah Daerah Merauke. 

Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya melestarikan kawasan Suaka Margasatwa Danau Bian dan mendukung pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Acara ini dihadiri oleh 95 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintah daerah, perwakilan BBKSDA, lembaga lingkungan hidup, LSM lokal, akademisi, perusahaan kelapa sawit, masyarakat lokal, serta jajaran direksi dan staf PT BIA.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Daerah Merauke kembali menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. Justina Sianturi, Asisten 1 Setda Kabupaten Merauke, yang mewakili Bupati Merauke, mengapresiasi PT BIA atas kontribusi aktifnya dalam pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.

Baca Juga: Kemenkeu: Industri Sawit Sumbang Rp 88,7 Triliun ke APBN 2023

Presiden Direktur PT BIA, Kim Won Il, menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menjaga keindahan alam, keanekaragaman hayati, dan budaya di Merauke agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. 

Selain itu, PT BIA juga terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi melalui bantuan kepada kampung-kampung sekitar, dengan harapan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat terus berlanjut.

Yulius Palita, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua, menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat dalam program konservasi semakin aktif, dengan masyarakat tidak lagi hanya menjadi objek, tetapi juga subjek yang terlibat langsung dalam pengelolaan.

Baca Juga: Gapki Ungkap Indonesia Belum Bisa Atur Harga Minyak Nabagi Dunia

Konsultasi Publik ketiga ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan komitmen PT BIA terhadap praktik lingkungan yang berkelanjutan dan pengembangan masyarakat di Merauke, serta memperkuat kemitraan strategis dengan BBKSDA Papua dan Pemerintah Daerah Merauke.

PT BIA adalah produsen minyak sawit mentah (CPO) yang berbasis di Merauke, Papua, Indonesia. CPO dihasilkan dari Tandan Buah Segar (TBS) yang diperoleh dari kebun inti dan kebun plasma yang dikelola PT BIA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru