KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memperkuat mitra binaan UMKM sebagai upaya mendukung keberlanjutan. Untuk itu perusahaan menyelenggarakan Festival Pojok UMKM 2025 pada 10–12 Desember 2025 di The Energy Building, Jakarta.
Acara ini menampilkan 22 UMKM binaan dari seluruh wilayah operasi perusahaan, mulai dari onshore, offshore, Corridor, hingga unit bisnis Medco Power sebagai bagian dari komitmen Perseroan dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Festival dibuka oleh Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro, serta dihadiri oleh perwakilan SKK Migas, BRI, dan TikTok Shop by Tokopedia.
Kehadiran UMKM binaan ini mencerminkan upaya MedcoEnergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pelatihan, pendampingan usaha, akses permodalan, dan perluasan jalur pemasaran.
Hilmi Panigoro menegaskan pentingnya penguatan UMKM sebagai bagian dari strategi keberlanjutan Perseroan. Sehingga perusahaan mendukung pengembangan potensi ekonomi masyarakat adalah bagian dari DNA MedcoEnergi sejak awal berdiri.
"UMKM yang kuat adalah fondasi ekonomi rakyat. Kami ingin warga di sekitar wilayah operasi dapat tumbuh, mandiri, dan berdaya saing. Pencapaian UMKM binaan MedcoEnergi hari ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut,” ujar Hilmi, Rabu (10/12).
Selama tiga hari, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM yang menampilkan berbagai produk unggulan seperti Gula Aren Siwalan, Telur Asin Booster Farm (Sampang), Ikan Bilis Hijau dan Madu Kelulut (Natuna), Minuman Serbuk Herbal dan Beras Organik (Malaka), Madu Hutan, Minuman Lemon Sereh, Keripik Singkong Anggun, hingga Sambal Salai Gabus (Grissik).
Yeni lusmita, 56 tahun Ketua Kelompok Wanita Tani Kenanga yang merupakan pelaku usaha UMKM di bidang jamu herbal di wilayah kerja Rimau Medco mengatakan bahwa dirinya sudah memulai usaha sejak tahun 2011 dengan membuat jamu dengan menggunakan tanaman seadanya.
Baru pada tahun 2013 lalu MedcoEnergi mulai membantu dengan berbagai program. "Saya disekolahkan untuk mengetahui soal herbal di Jakarta," kata dia saat pameran di Gedung Energy, Kamis (11/12).
Setelah dari Jakarta, kata Yeni berlanjut untuk ikut dalam training yang diselenggarakan di Jogyakarta. Kemudian pada tahun 2023 baru Kelompok Wanita Tani Kenanga membuat produk secara bertahap hingga 17 produk yang dijual.
Bahkan saat pandemi covid-19 penjualan produknya bisa mencapai Rp 24 juta per bulan. "Itu kami bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk pasien covid," kata dia.
Yeni mengatakan, saat ini MedcoEnergi sudah membantu untuk membangun rumah produksi. "Kami punya lahan 1 hektare yang kini ditanami berbagai macam tanaman herbal untuk produksi produk kami," ujar dia.
Ia menjelaskan, produknya tersebut tinggal menunggu izin dari BPOM yang sedang diproses dan dibantu MedcoEnergi. "Halal dan HAKI sudah kami dapatkan tinggal BPOM saja," ungkap dia.
Yeni menjelaskan bahwa dirinya sudah lebih dari 10 kali mengikuti pameran UMKM di berbagai daerah. "Saat ini kami ada lima ibu rumah tangga mengelola produksi produk herbal ini. Ini menjadi tambahan dari pendapatan kami," terang dia.
Selain menjual produk, Yeni menjelaskan bahwa dirinya juga memiliki lahan perkebunan karet alam warisan dari orang tua yang saat ini masih produktif. "Setiap minggu ada 1 kuwintal yang saya panen, harganya Rp 8 juta per kwintal. Jadi panen karet itu sebulan bisa 4 kali dengan berat 1 kuwintal," terang dia.
Selanjutnya: PP (PTPP) Garap Proyek Sekolah Rakyat, Nilainya Rp 501,99 Miliar
Menarik Dibaca: Hemat Maksimal 12.12! Kumpulan Promo Roti’O Periode Desember, Cashback hingga 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News