Rawan bencana, Ridwan Kamil siapkan cetak biru ketangguhan bencana di Jabar

Jumat, 26 April 2019 | 18:34 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Rawan bencana, Ridwan Kamil siapkan cetak biru ketangguhan bencana di Jabar


SIAGA BENCANA - BANDUNG. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) tengah menyiapkan blue print (cetak biru) sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi terjadinya bencana alam. Pasalnya Jabar merupakan wilayah yang dilalui beberapa sesar atau patahan yang dapat menyebabkan gempa bumi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat ini Pemprov Jabar tengah mempersiapkan cetak biru untuk menghadapi adanya ancaman bencana alam. Terlebih, Provinsi Jabar setidaknya dilalui beberapa sesar atau patahan yang dapat menyebabkan gempa bumi seperti Sesar Lembang, Sesar Cimandiri, dan Sesar Baribis.

"Kita sedang menyiapkan cetak biru ketangguhan bencana. Mudah-mudahan dalam tahun 2019 cetak birunya selesai," kata Ridwan Kamil saat peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Bandung, Jumat (26/4).

Pria yang kerap disapa Kang Emil itu menyebutkan, bahwa Blue print ini dibuat karena provinsi Jabar ditengarai termasuk provinsi yang rentan terhadap bencana alam. Nantinya, blue print ini akan memuat kebijakan kesiapsiagaan bencana alam termasuk edukasi kebencanaan kepada seluruh pelajar di Jabar.

"Jadi nanti anak-anak sekolah di Jawa Barat wajib mengikuti simulasi-simulasi untuk merespons terhadap kebencanaan," ucap dia.

Kang Emil berharap, upaya yang dilakukan oleh Pemprov dibarengi dengan peran aktif masyarakat untuk siap siaga dalam menghadapi kebencanaan. "Insya Allah Jawa Barat tahun ini menjadi provinsi yang paling siap dalam menghadapi kebencanaan. Kita akan merevisi tata ruang khusunya di daerah patahan (sesar) untuk disesuaikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur dia.

Berdasarlan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar mencatat, dari tahun 2013 hingga 2018 telah terjadi bencana sebanyak 6.607 kejadian. Artinya, rata-rata terjadi 1.200 kejadian per tahun atau tiga kejadian per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru