BATAM. Real Estate Indonesia Kota Batam Kepulauan Riau ditargetkan mampu membangun 5.500 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah, demi menyukseskan program pemerintah membangun 1 juta rumah rumah rakyat di seluruh Indonesia.
"Untuk Batam, targetnya 5.500 unit rumah MBR," kata Ketua DPD REI Khusus Batam Djaja Roeslim saat pembukaan Rakerda REI di Batam, Rabu (15/4).
Ia mengatakan, pembangunan rumah MBR merupakan kontribusi REI dalam menyelesaikan masalah rumah ilegal yang banyak berdiri di pusat kota Batam.
REI akan mengupayakan pembangunan rumah MBR dilakukan di pusat kota, agar warga yang kini tinggal di rumah ilegal mau pindah.
"Rei bersedia berperan aktif dalam menyelesaikan masalah rumah liar dengan MBR. Karena yang tinggal di Ruli warga kurang mampu, maka kami siapkan hunian di lokasi yang strategis," kata Djaja.
Menurut dia, jika rumah MBR dibangun di pinggir kota yang jauh dari sentra industri, maka warga akan kembali ke rumah ilegal, karena biaya transportasi yang tinggi dan waktu tempuh yang lama.
Keberadaan rumah ilegal di pusat kota dianggap sangat mengganggu pengembangan kota, karena warga menempati lahan-lahan yang tidak sesuai peruntukkannya. Selain itu, rumah-rumah itu juga mengganggu estetika kota.
"Masalah Ruli, itu satu hal mengganggu pengembangan kota. Kota metropolitan diharapkan sri, hijau, tertata rapi hingga warga bisa tinggal nyaman dan damai," kata dia.
Namun, dalam membangun rumah MBR, REI Batam masih terkendala masalah lahan.
Ia berharap Badan Pengusahaan Kawasan Batam sebagai pemegang hak kelola lahan untuk mengalokasikan tanah di pusat kota untuk pembangunan rumah MBR.
Di tempat yang sama, Ketua DPP REI Eddy Hussi mengatakan pihaknya menargetkan membangun 230.000 rumah MBR di seluruh Indonesia.
"REI berkomitmen sediakan 230 ribu unit MBR di seluruh Indonesia," kata dia. (Jannatun Naim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News