PEKANBARU. Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau menargetkan pembangunan 12.000 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah alias rumah MBR sepanjang 2017.
"Kami optimistis target tersebut tercapai, apalagi dengan adanya kemudahan yang diberikan oleh BPN, PLN dan pemerintah kabupaten/kota se-Riau yang mendukung kepemilikan rumah bagi MBR," kata Ketua DPD REI Amran Tambi di Pekanbaru, Selasa (21/3).
Menurut Amran, dukungan berasal dari PLN, yakni dengan pola pembayaran uang muka 50% yang disetor ke bank yang bekerja sama dengan PLN, berikutnya PLN akan memasang jaringan listrik 100% sehingga rumah sudah dialiri listrik.
Lanjutnya, untuk pelunasan seluruh biaya penerangan listrik itu, bisa dilakukan setelah seminggu berikutnya.
Sedangkan, dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota yakni berupa pemberian IMB sementara. Selain itu, dukungan dari BPN terkait kesepakatan REI dengan BPN se-Riau ditandai dengan penandatanganan kesepakatan yang melahirkan fakta integritas dengan komitmen mendukung kepemilikan rumah bagi MBR.
"Jadi target pembangunan rumah MBR sebanyak 12.000 itu optimistis tercapai, karena tidak ada lagi kendala, saat terjadi pada tahun 2016," katanya.
Pada tahun 2016, kata Amran, REI Riau hanya bisa membangun 8.300 unit, akibat terkendala sektor aturan tata ruang dan wilayah khususnya di Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.
Keberadaan rumah bagi MBR dibutuhkan agar masyarakat dengan kemampuan ekonomi rendah bisa mendapatkan rumah milik sendiri yang dicicil secara mudah dan ringan. "Jika masyarakat berpenghasilan rendah terbantu maka kesejahteraan mereka akan meningkat dan menekan laju inflasi karena pengaruh tarif sewa rumah," kata Amran.
(Frislidia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News