Ridwan Kamil: 400 Hektare lahan di pesisir Bekasi sudah jadi laut

Sabtu, 11 Desember 2021 | 12:05 WIB   Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Ridwan Kamil: 400 Hektare lahan di pesisir Bekasi sudah jadi laut

ILUSTRASI. Ridwan Kamil meminta para kepala daerah yang tergabung dalam APDMET berkomitmen untuk mendorong kemajuan energi ramah lingkungan.


ENERGI TERBARUKAN - BANDUNG. Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil mengatakan, 400 hektare lahan di pesisir Kabupaten Bekasi sudah jadi laut yang disebabkan krisis iklim. Karena itu, Gubernur Jawa Barat itu sangat berambisi untuk mengembangkan energi terbarukan.

"Di Bekasi warganya bilang ke saya, saya kehilangan 400 hektare tanah daratan yang sekarang jadi lautan akta tanahnya ada. Itu hari ini di Bekasi ujung sana. Hampir 40% kota kabupaten yang di pinggir laut akan hilang jika gaya hidup kita yang boros karbon ini tidak ada perubahan. Apalagi 50 tahun ke depan," kata Emil, sapaan akrabnya dalam acara acara Rakernas Dua Dasawarsa ADPMET di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/12).

Emil pun meminta para kepala daerah yang tergabung dalam APDMET berkomitmen untuk mendorong kemajuan energi ramah lingkungan demi kelangsungan hidup masa depan.

Baca Juga: Digitalisasi turut memperkuat sistem pelayanan kesehatan masyarakat

"Harga termahal dari pemimpin itu adalah kemauan, mulai dari skala kecil. Kita dorong undang-undang di DPR dan mendukung Perpres pembelian listrik dari energi terbarukan. Karena sekarang PLN gak mau beli karena mahal," kata dia.

Dari data yang ia dapat, potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 500 giga watt. Dengan populasi penduduk 270 juta jiwa, Indonesa hanya membutuhkan 50 giga watt energi terbarukan.

"50 giga watt saja kita masih tidak niat karena masih senang dengan energi murah tapi kotor seperti batu bara dan lain-lain. Mengapa menggebu-gebu karena momentumnya sekarang," kata Emil.

Baca Juga: Kejar transisi energi, Pertamina gesit lakukan inovasi model bisnis

Dari kebutuhan 50 giga watt untuk 270 juta jiwa, diprediksi baru 23% yang bisa dioptimalkan pada 2030. Padahal, Indonesia kaya dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, panas bumi hingga tenaga angin.

"Kecil banget. 2030 saja baru 23% dari 50 giga watt. Pokoknya kecil lah. Potensi tiap daerah beda-beda. Di NTT kan panas itu solarsel, di Jabar geothermal sama air berlimpah, jadi bagi-bagi subsidi, di Sulawesi angin besar cocok," ucapnya.

Emil mengakui, belum ada komitmen serius dari pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan. Karena itu, dia ingin memdorong tiap daerah penghasil migas untuk mulai serius mengolah energi masa depan itu.

"Saya motivasi karena banyak yang bingung dengan energi terbarukan, saya bilang proyek kecil-kecil saja karena saya ada oleh-oleh dari Cop 26 Glasgow membangun desa dengan energi angin yang tiangnya kecil seperti tiang listrik, itu saja dulu, kedua beli mobil listrik, ketiga bikin kebijakan atap pakai solarsel. Itu kebijakan gestur murah sampai nanti skala besar PLN mampu membeli," pungkas dia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ridwan Kamil: 400 Hektar Lahan di Pesisir Bekasi Sudah Jadi Laut.
Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani : Transformasi energi tidak murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru