Roadshow LTTMF 2.0 Karo, Upaya Perkuat Budaya Musik Tradisi Kawasan Toba

Rabu, 08 Juni 2022 | 21:13 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Roadshow LTTMF 2.0 Karo, Upaya Perkuat Budaya Musik Tradisi Kawasan Toba

ILUSTRASI. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berdialog dengan sejumlah kepala sekolah dan guru saat melakukan kunjungan kerja di SMK Negeri 8 Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11/2020). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc.


KEBUDAYAAN - JAKARTA. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Rumah Karya Indonesia kembali menggelar Road Show Lake Toba Traditional Music Festival (LTTMF) 2.0 di Karo, Sumatera Utara.

LTTMF merupakan bagian dari program Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) yang didukung Kemendikbudristek sebagai upaya pemajuan kebudayaan.

Tahun lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menghadiri FMTI Toba. Terkait Road Show LTTMF 2.0, dirinya menyampaikan “LTTMF 2.0 sebagai bagian dari FMTI menghidupkan kecintaan masyarakat luas terhadap jati diri bangsa. Musik tradisi sebagai identitas harus selalu kita kembangkan dengan baik agar generasi penerus tidak lupa dengan akar budayanya,” ujar Menteri Nadiem dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6).

Sebagai informasi, kawasan Toba adalah tempat perhelatan pertama kalinya FMTI diselenggarakan, selain juga Nusa Tenggara Timur. Sebelumnya, ajang yang sama juga telah digelar di Kabupaten Dairi, 20-21 Mei lalu.

Baca Juga: Perkuat Ekosistem Seniman, Kemendikbudristek Gelar Program Temu Seni

Mewakili Kemendikbudristek, Roadshow LTTMF 2.0 di Karo dihadiri oleh Koordinator  Kerja Festival Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Retno Raswaty.

Retno mengatakan, LTTMF 2.0 sebagai bagian FMTI bertujuan untuk memperkuat ekosistem kebudayaan sebagai upaya pemajuan kebudayaan di kawasan Danau Toba melalui festival musik tradisi.

Lainnya, ucap Retno, mewujudkan tema G20 Recover Together, Recover Stronger melalui aksi nyata komunitas pelaku seni dan usaha kecil untuk kembali bangkit berkarya setelah pandemi.

“Diharapkan festival seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun karena kegiatan seperti inilah generasi muda di Kabupaten Karo ini dapat mengembangkan kreativitas dan mendukung terciptanya ekosistem budaya yang berkelanjutan di kawasan Danau Toba,” ujar Retno.

Retno mengungkapkan, LTTMF merupakan bukti awal pembangunan ekosistem musik tradisi yang dilaksanakan selama tiga tahun. Tahun pertama dilakukan dengan dukungan menyeluruh Kemdikbudristek bekerja sama dengan Rumah Karya Indonesia.

"Kemudian tahun kedua, kami mendorong komunitas agar dapat bekerja dengan pemangku kepentingan lainnya dalam ekosistem. Nantinya tahun ketiga, yaitu 2023, diharapkan komunitas budaya bersama para pemangku kepentingan dapat menyelenggarakan LTTMF secara baik dan mandiri,” beber Retno.

Baca Juga: Pembatasan Wisatawan Candi Borobudur, TWC: Kepentingan Konservasi

Sementara itu, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang menjelaskan, pemerintahnya mendukung kegiatan LTTMF 2.0 ini sebab membawa dampak positif meningkatkan kunjungan ke wilayahnya. Apalagi lebih dari dua tahun ajang budaya tidak bisa dilaksanakan akibat pandemi Covid-19.

Cory juga merasa bangga terhadap bakat generasi muda Karo yang sukses menyelenggarakan Roadshow LTTMF 2.0 sehingga menandakan munculnya komitmen kuat merawat serta melestarikan tradisi daerahnya di masa depan.

Sedangkan Direktur Rumah Karya Indonesia Ojax Manalu menyampaikan, “Melalui LTTMF diharapkan musik tradisi, khususnya dari empat puak di Danau Toba yaitu Toba, Karo, Simalungun, dan Pakpak, dapat dikenal bahkan akrab di telinga masyarakat Indonesia,”

Roadshow LTTMF 2.0 menampilkan pentas musik bertema Sound of Bumi Turang karya Brevin Tarigan. Sound of Bumi Turang  dibawakan dengan ciri khas musik Karo lalu diikuti oleh tiga puak lainnya, Simalungun, Pakpak, maupun Toba. Sound of Bumi Turang dikerjakan melibatkan 40 orang anak dan seniman tradisi lokal serta 15 musisi orkestra.

Serial roadshow LTTMF 2.0 bakal berlangsung di tiga desa kawasan Danau Toba. Adapun puncak acara bakal berlangsung pada 5-7 Agustus mendatang dengan tema Suara Danau, Memaknai, Merawat, dan Menghidupkan Musik Tradisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru