DKI JAKARTA - JAKARTA. Pagi ini, rupiah kembali melemah. Pada pukul 09.42 WIB, rupiah di pasar spot berada di level 14.429. Meski masih berpotensi menguat, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih khawatir hal ini akan berimbas pada harga pangan.
Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno terus melakukan pemantauan harga pangan melaui situs resmi Infopanganjakarta.com. Menurutnya sejauh ini harga pangan masih mengalami gejolak, namun tidak signifikan.
"Tapi kalau yang saya lihat pangan di Jakarta sih belum ada pergerakan signifikan. Itu yang saya pantau terus," kata Sandiaga di Jakarta Smart City, Senin (2/7).
"Kita khawatir ini akan berdampak pada yang disebut import invasion (invasi yang di impor). Makanan atau barang-barang impor yang dijual di sini," tambahnya.
Selanjutnya, Sandiaga menyebutkan jika beberapa bahan pangan ada yang di impor dari luar. Ini otomatis pembayarannya menggunakan dollar, sehingga akan ada pergerakan kenaikan harga.
"Kenaikan harga bahan pokok, karena sebagian bahan pokok itu tergantung US$ dollar. Telur, daging ayam juga tergantung US$ dollar. Itu yang kita pantau jangan sampai kanaikan US$ dollar yang meningkat ini berakibat harga pangan meningkat," ujarnya.
Adapun komoditi yang bisa dipastikan mengalami kenaikan atau berimbas pada melemahnya rupiah adalah harga-harga baju impor. Hal ini menurut Sandiaga karena metode pembayaran yang menggunakan US$ dollar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News