JAKARTA. Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang hendak memotong rute layanan angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) hanya sampai di halte ujung koridor transjakarta dinilai berpotensi menimbulkan terminal bayangan. Sebab, kawasan di sekitar halte ujung koridor transjakarta dikhawatirkan akan menjadi lokasi "ngetem" bus-bus APTB yang dipaksa memutar balik kembali ke arah kawasan penyangga.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Emanuel Kristanto mengatakan, salah satu kawasan halte ujung koridor transjakarta yang rawan muncul terminal bayangan adalah kawasan Halte UKI, Cawang, Jakarta Timur, yang dilewati APTB Bogor-Blok M. Apabila rute layanan APTB jadi dipotong, maka bus APTB Bogor-Blok M hanya diperbolehkan mengantar penumpang sampai di halte tersebut.
"Padahal kan di kawasan tersebut sudah padat kendaraan umum," kata Emanuel, Minggu (11/1/2015).
Atas dasar itulah, kata dia, Dishub DKI tengah menyusun rencana pengalihan rute APTB. Rute tersebut nantinya akan mengatur agar bus APTB mengantarkan penumpang hanya sampai di halte ujung koridor transjakarta, namun tidak menjadikan halte tersebut tempat pemberhentian akhir.
"Kami akan pikirkan bagaimana mekanisme berhentinya di pinggir. Pasti nantinya akan ada perubahan trayek untuk bus APTB. Carikan tempat berputarnya agar tidak pada macet saat mencari penumpang," ucap Emanuel.
Seperti yang diberitakan, beberapa waktu lalu Ahok menyesalkan bus APTB yang walaupun sudah masuk jalur transjakarta, namun sering mengetem sembarangan serta menaik dan turunkan penumpang di sembarang tempat. Hal ini dianggap mengganggu layanan bus transjakarta. Atas dasar itulah, ia ingin agar rute APTB diperpendek hanya sampai di kawasan perbatasan.
"Kami tidak menghapus APTB. Asal kalau dia tetap mau beroperasi, jangan melintas sampai di dalam kota, berhenti di perbatasan kota yang ada halte transjakartanya," kata dia, di Balaikota, Kamis (8/1/2015). (Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News