KURS RUPIAH - JAKARTA. Terkait dengan nilai tukar dolar yang melemah ke angka Rp 14.400 per dollar AS, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan, akan memantau dampaknya pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Ada (dampaknya) bahaya banget. Jadi saya ingin memberikan penekanan bahwa dengan rupiah yang melemah dan dolar yang meningkat ada kelemahan tapi juga ada kekuatan advantage dan disadvantage juga buat DKI," kata Wakil Gubernur Sandiaga Uno, saat menggelar konferensi pers di Jakarta Smart City, Balai Kota, Senin (2/7).
Sandiaga mengatakan jika melemahnya rupiah ini terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka akan ada pengaruh terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini berkaitan dengan pasokan bahan baku yang sebagian juga impor.
"Karena UMKM ini ada beberapa yang bahan bakunya impor juga. Jadi kalau ada kenaikan biaya produksi, mereka tidak akan bisa meningkatkan harga jualnya karena daya beli yang masih belum pulih," ujarnya.
Dia memberikan solusi guna mengurangi dampak yang terjadi akibat melemahnya rupiah, yakni pelatihan kepada UMKM yang harus ditingkatkan.
"Jadi ini akan kita lakukan juga pelatihan pada UMKM untuk memastikan mereka tidak berdampak secara signifikan dengan naiknya harga bahan baku impor. Pasti akan terjadi sebagai dampak yang logis dari kenaikan dollar AS terhadap rupiah," tegasnya.
Sandi menjelaskan bahwa sejauh ini pertumbuhan ekonomi di Jakarta sedang menggeliat, ini terbukti dari pertumbuhan lapangan kerja di Jakarta yang semakin membaik. Akibat kenaikan angka dollar AS, Sandiaga berharap tidak akan lama sehingga tidak terdapat dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News