BATAM. Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau membangun sarana air bersih di pulau-pulau pesisir kota yang berbatasan dengan Singapura demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sarana air bersih ini menjadi prioritas pembangunan di hinterland," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, usai peresmian proyek fisik APBD 2014 di Pulau Terong Batam, Selasa.
Pada 2014 Pemkot Batam membangun sarana air bersih di Pulau Terong, setelah tahun sebelumnya membangun sarana yang sama di Pulau Bulang Kebam dan Pulau Buluh. Dan pada 2015, Pemkot Batam menganggarkan pembangunan sarana air bersih di Pulau Lance, Pulau Akar dan Pulau Kasu.
"Ini yang ke tiga, pertama Pulau buluh, agak mahal karena airnya dari Batam kemudian Pulau Bulang Kebam," ucap dia.
Air bersih sangat sulit didapat di pesisir. Kebanyakan masyarakat mengandalkan air dari tadah hujan.
Sarana air bersih yang dibangun Pemkot Batam untuk Pulau Terong berupa jaringan pipa dari Pulau Teluk Bakau. Di Pulau Teluk Bakau terdapat sumber air bersih, lengkap dengan waduk.
Waduk seluas 1.800 meter kubik di Pulau Teluk Bakau sejatinya milik warga, Husen, yang kemudian dihibahkan kepada warga Pulau Terong.
Air bersih itu dialirkan melalui pipa sepanjang 1.622 meter menuju reservoir yang berada di sisi lain Teluk Bakau pada ketinggian 27,5 mdpl. Kemudian air itu dialirkan ke Pulau Terong untuk melayani sambungan rumah.
Rencananya, Pemkot akan menambah 257 sambungan rumah baru pada tahun 2015 agar semua masyarakat Pulau Terong teraliri air bersih.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Yumasnur mengatakan setelah mengalir di rumah warga, maka distribusi air akan dikelola oleh UPT Air Bersih di bawah Dinas PU.
Sementara mengenai rencana pembangunan sarana air bersih di 2015, ia mengatakan dari tiga sarana air bersih yang akan dibangun, dua di antaranya menggunakan sistem yang sama dengan di Pulau Terong, yaitu mengalirkan air dari pulau lain.
"Sistemnya tidak jauh beda, menghubungkan antar-Pulau Lance dari Pulau Panjang dan Pulau Akar dari Pulau Air Raja," papar dia.
Sedangkan untuk Pulau Kasu, Pemkot akan membuat dam sendiri untuk memenuhi kebutuhan warga.
Di tempat yang sama, tokoh masyarakat Pulau Terong, Nahar Umar mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Batam yang terus memerhatikan warga pesisir. "Kami seperti bangun dalam mimpi, sudah 100 tahun kami ada, sekarang diresmikan bangunan air bersih," ujarnya.
Ia mengatakan air bersih menjadi kendala kehidupan di pulau. Selama ini masyarakat Pulau Terong mengandalkan air bersih dari Pulau Ngenang, sehingga menyulitkan masyarakat.
"Dulu kami harus ambil air di Pulau Ngenang dari pagi, kalau tidak sudah habis," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News