Sebanyak 295 Unit Rumah Terdampak Banjir di Klaten, Jawa Tengah

Jumat, 04 Maret 2022 | 15:29 WIB   Reporter: Handoyo
Sebanyak 295 Unit Rumah Terdampak Banjir di Klaten, Jawa Tengah

ILUSTRASI. Petani membawa padi menggunakan terpal saat panen di persawahan yang terendam banjir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/ama.


BANJIR - JAKARTA. Banjir merendam sebanyak 295 unit rumah yang ditinggali 295 KK di Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (4/3).

Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, banjir itu terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (3/3) pukul 18.00 WIB.

Menurut laporan visual yang diterima Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), arus banjir mengalir cukup deras dari luapan sungai-sungai kecil yang melintasi permukiman warga. Genangan air kemudian memasuki rumah warga dengan ketinggian hingga betis orang dewasa. 

BPBD Kabupaten Klaten juga mencatat sedikitnya 14 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, 1 unit pondok pesantren dan 1 unit sekolah dasar terdampak. Selain itu, lahan pertanian seluas 4 hektar juga terendam banjir.

Baca Juga: Kabupaten Probolinggo Masih Berpeluang Hujan pada Hari Ini

Sebagai upaya percepatan penanganan banjir tersebut, BPBD Kabupaten Klaten telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah desa setempat untuk melakukan pendataan serta membantu proses evakuasi warga terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Klaten dan sekitarnya hingga Minggu (6/3).

Menyikapi prakiraan cuaca dua hari ke depan, BNPB mengimbau pemerintah dan warga tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan.

BNPB juga meminta kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah agar segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam rangka pencegahan, mitigasi dan kedaruratan. Warga di sepanjang daerah aliran sungai agar benar-benar mewaspadai kenaikan debit air jika hujan intensitas tinggi terjadi lebih dari satu jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru