Selesai uji beban, Kementerian PUPR sebut Flyover Ahmad Yani segera beroperasi

Senin, 06 September 2021 | 11:02 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Selesai uji beban, Kementerian PUPR sebut Flyover Ahmad Yani segera beroperasi

Uji beban jalan layang Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.


PROYEK INFRASTRUKTUR - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan flyover atau Jalan Layang Ahmad Yani yang menghubungkan Jalan Madukoro dengan Bandara Internasional Ahmad Yani di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Saat ini konstruksi jembatan layang telah dilakukan uji beban atau loading test oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dan menunggu hasil sebelum beroperasi untuk mendukung lalu lintas dari dan menuju Bandara Ahmad Yani.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.6 Provinsi Jawa Tengah, Arif Agus Styawan mengatakan, 25 Agustus lalu telah dilakukan uji beban Flyover Ahmad Yani oleh Direktorat Jembatan, Balai Jembatan bersama KKJTJ untuk memastikan kelayakan dan keamanan konstruksi jalan layang. Setelah dinyatakan aman dan sudah dirapikan semuanya, baru bisa dilakukan uji coba lalu lintas.

"Kami akan mengundang instansi terkait dari Perhubungan untuk bersama-sama melaksanakan koordinasi untuk mengecek kelengkapan atau kekurangan rambu di FO Ahmad Yani. Kita juga masih menunggu hasil uji beban, nanti sebelum di-open traffic akan dilakukan trial, uji coba dulu," ujar Arif dalam siaran pers, Senin (6/9).

Baca Juga: PPKM akan kembali diperpanjang hari ini? Simak kata Satgas dan tren kasus seminggu

Saat ini pekerjaan yang masih dilakukan adalah proses pemasangan ornamen untuk mempercantik flyover berkoordinasi dengan Pemerintah Kota maupun Provinsi.

Jalan Layang Akses Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang ini mengusung budaya lokal yang dituangkan dalam desain arsitekturnya. Desain ornamen yang digunakan merupakan hasil pilihan masyarakat melalui voting yang dilakukan di media sosial beberapa waktu lalu.

"Transformasi bentuk arsitektur di jalan layang ini mengakomodir filosofi budaya lokal Jawa yang dipadukan ornamen bangunan peninggalan budaya Belanda, Cina, dan Arab yang dituangkan ke dalam desain hardscape dan sculpture bergaya kontemporer modern,” jelas Arif.

Pembangunan Flyover Ahmad Yani menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun jamak 2020-2021 sebesar Rp149,3 miliar. Konstruksi jalan layang memiliki panjang 1,2 km dan lebar 10,25 meter yang terdiri dari empat lajur dan dua jalur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bandara bertaraf internasional perlu didukung oleh akses jalan yang khusus. "Seluruh bandara internasional pada Kawasan Strategis Nasional (KSN) Metropolitan seperti Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, Kualanamu di Medan, Hasanudin di Makasar dan Ngurah Rai di Denpasar telah didukung jalan bebas hambatan," kata Basuki.

Baca Juga: BMKG mencatat gempa magnitudo 5 di Seram Bagian Barat Maluku

Adapun titik awal jalan layang ini dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro.

Selama ini jalan yang menjadi akses masuk bandara berstatus jalan kota sehingga masih tercampur antara lalu lintas lokal dan lalu lintas menuju perumahan sekitar, termasuk adanya hambatan samping yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas di depan area bandara.

Selanjutnya: Pertamina Hulu Indonesia turunkan emisi gas rumah kaca 2,46 juta ton CO2

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru