SENTANI. Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Sugiono menyatakan, hingga Selasa pagi ini pukul 09.04 WIT, masyarakat dan tim gabungan menemukan banyak serpihan pesawat Trigana Air di sekitar lokasi jatuhnya.
"Untuk perkembangan terakhir hingga pukul 09.04 WIT, sudah resmi ditemukann puing-puing pesawat di lokasi jatuhnya," kata Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Sugiono, ketika dihubungi dari Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/8).
Ia menegaskan bahwa puing-puing atau serpihan benda yang ditemukan oleh masyarakat dan tim gabungan itu adalah milik pesawat Trigana Air yang jatuh pada Minggu (16/8) sore.
"Itu diyakini sebagai puing-puing pesawat. Kini baru dilaporkan bahwa para korban sudah bisa dievakuasi, hanya saja komunikasinya agak sulit, terputus. Padahal jarak tempuh dari kampung terdekat hanya 15 kilometer tapi medannya luar biasa padat dan terjal. Komunikasi lewat udara juga sangat sulit," katanya lagi.
Mengenai pertemuan dengan Bupati Pegunungan Bintang dan muspida setempat yang digelar pada Senin (17/8) malam, didapatkan sejumlah keputusan, di antaranya pertama mengambil langkah yang akan dilakukan pada hari ini.
"Bahwa tim yang dipimpin oleh Danyon 133, dilakukan lewat darat untuk buka jalan evakuasi. Memang membuka jalan hanya sepanjang empat kilometer, tapi bisa ditempuh dalam empat jam. Lalu dari tim udara diberangkatkan untuk melakukan evakuasi melalui udara guna mengangkut korban pada titik terdekat, itu teknis operasinya," katanya.
Keputusan yang kedua, kata mantan Danrindam Aceh itu, adalah melakukan pendistribusian logistik ke titik terdepan kepada tim gabungan maupun masyarakat yang turut serta melakukan pencarian dan evakuasi "Yang ketiga, saya juga siapkan di sana dapur lapangan untuk mempercepat pembagian atau distribusi logistik. Lalu keempat, apa pun alasannya, di sini ada adat yang berlaku sehingga kita gelar doa bersama untuk kelancaran kegiatan ini," katanya pula.
Pesawat ATR Trigana dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (16/8).
Pesawat tersebut membawa 49 penumpang dan lima kru yang direncanakan mendarat di lapangan terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang setelah 'take off' dari Bandara Sentani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News