Semen Indonesia dan Pemkab Gresik Jalin Kerjasama Manfaatkan Bahan Bakar Alternatif

Senin, 04 Maret 2024 | 18:10 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Semen Indonesia dan Pemkab Gresik Jalin Kerjasama Manfaatkan Bahan Bakar Alternatif

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (kiri) dan Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari (kanan) menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Pemanfaatan RDF (refuse-derived fuel) di TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (29/2/2024).


MANUFAKTUR -  JAKARTA. PT Semen Indonesia  Tbk (SIG) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif dari hasil olahan sampah di TPST Belahanrejo dan TPST Ngipik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

Kolaborasi tersebut merupakan langkah strategis untuk mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Gresik sekaligus mendukung peningkatan porsi penggunaan bahan bakar alternatif di pabrik SIG.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama dilakukan oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari dalam rangkaian acara Peresmian TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (29/2/2024).

Baca Juga: SIG dan Pemkab Gresik Teken Kerjasama Pemanfaatan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah

Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari mengatakan, semangat untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan mendorong SIG berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam penanganan sampah perkotaan secara berkelanjutan. 

Kerja sama ini tidak hanya membantu Pemkab Gresik menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga membantu SIG mendapatkan bahan bakar alternatif ramah lingkungan sebagai upaya dekarbonisasi.

“SIG terus memperluas kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam penanganan sampah sebagai bentuk kontribusi dalam pelestarian lingkungan dan upaya global dalam menurunkan emisi CO2. Selain RDF, SIG juga menggunakan biomassa dari sekam padi, bonggol jagung, tandon sawit, dan lain-lain sebagai bahan bakar alternatif, untuk meningkatkan substitusi energi panas (TSR) guna mencapai target penurunan intensitas emisi CO2 yang telah ditetapkan dalam SIG Sustainability Road Map 2030,” kata Reni dalam siaran pers, Senin (4/3). 
   
Belum lama ini, anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) juga baru saja menjalin kerja sama dengan Pemkab Bantul, DI Yogyakarta dalam pemanfaatan RDF. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 dan peresmian operasional Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten Bantul, Yogyakarta, pada Selasa (27/2/2024).

Baca Juga: Laba dan Pendapatan Adaro (ADRO) Turun Tahun Lalu, Begini Kata Boy Thohir

Kabupaten Bantul dengan luas wilayah 506,8 kilometer persegi dan terdiri dari 17 kecamatan, memiliki potensi timbulan sampah mencapai 440 ton per hari. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi di wilayah ini.

Lebih lanjut, Reni Wulandari menyampaikan, pengelolaan sampah secara berkelanjutan dengan prinsip ekonomi sirkular seperti RDF, memiliki banyak keunggulan. Selain mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengatasi tumpukan sampah yang menimbulkan bau dan gangguan kesehatan, pemanfaatan RDF juga mendukung akselerasi pencapaian target penurunan emisi karbon yang dicanangkan pemerintah pada 2060. 

“Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah daerah di tengah keterbatasan lahan tempat pembuangan dan fasilitas pengelolaan sampah. Sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam pengelolaan sampah, SIG siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah yang masih menjadi momok, khususnya bagi pemerintah daerah,” ujar Reni Wulandari.

Sebelum menjalin kerja sama dengan Pemkab Kabupaten Gresik dan Bantul, SIG melalui anak usahanya, SBI sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah, seperti Aceh, Cilacap, DKI Jakarta, Banyumas, Temanggung, Sleman, Wonosobo, dan pengelola sampah di Bali.

Baca Juga: Semen Indonesia Masuk Top 10 Emiten Bahan Baku Konstruksi Rating ESG Terbaik ASEAN

Di Kabupaten Cilacap, SBI tidak hanya memanfaatkan RDF hasil produksi RDF Plant Jeruklegi milik Pemkab Cilacap, tetapi juga menjadi inisiator sekaligus operator fasilitas RDF pertama di Indonesia. 

Sejak diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020, fasilitas RDF Cilacap kini mengolah 160 ton sampah/hari untuk menghasilkan sekitar 70 - 80 ton RDF/hari. Jumlah ini berpotensi menggantikan 50 - 60 ton batubara/hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru