Siloam Hospitals Kupang Merencanakan Keberadaan MRI Jelang Akhir 2022

Rabu, 03 Agustus 2022 | 13:59 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Siloam Hospitals Kupang Merencanakan Keberadaan MRI Jelang Akhir 2022

ILUSTRASI. 'Rumahsakit Pertama di Labuan Bajo' Pembangunan Rumahsakit Siloam Hospitals Labuan Bajo telah selesai,


BISNIS RUMAH SAKIT - JAKARTA. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan apresiasinya kepada tim bedah saraf Siloam Hospitals, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Dr. dr. Eka Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D.

Apresiasi disampaikan atas peran Siloam Hospitals yang secara berkelanjutan mengedukasi dan melayani masyarakat di kota Kupang pada lingkup kesehatan, khususnya kesehatan otak.

"Apresiasi ini saya sampaikan atas peran Siloam Hospitals yang secara kontinyu mengedukasi warga di kota Kupang agar senantias menjaga kesehatannya melalui ragam materi dan layanan. Salah satunya Edukasi dengan pemutaran film tiga dimensi ini yang materi dan gambarnya sangat jelas sekali, agar kita semua senantiasa menjaga kesehatan otak," kata Viktor, di Cinepolis Lippo Plaza Kupang, Minggu (31/7) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Viktor mengingatkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan para dokter diminta mengoptimalkan alat Citra Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang berperan guna pencegahan, mendeteksi dan menolong masyarakat agar tidak terserang tumor otak, pendarahan otak dan mencegah stroke.

Baca Juga: Siloam Hospitals Edukasi 4 Hal Utama Kesehatan Otak Manusia

Ajakan tersebut disampaikan dan searah dengan layanan edukasi yang disampaikan tim bedah saraf Siloam Hospitals, dalam bentuk Pemutaran Film 3D & Edukasi Kesehatan Otak oleh Prof Dr dr Eka J Wahjoepramono, Sp.BS, Ph.D.

Adapun akan penggunaan fungsi dan peran alat MRI, Siloam Hospitals Kupang merencanakan keberadaan MRI dihadirkan menjelang akhir tahun 2022.

Prof Eka mengatakan, MRI yang ada di propinsi NTT seharusnya bisa dioptimalkan dalam waktu 5 tahun ini. Karena alat ini sudah ada dan dokter spesialisasi khusus bagian otak juga telah ada.

Apalagi tren penyakit stroke ini makin meningkat sementara Covid-19 semakin menurun. Sehingga para dokter spesialis di NTT harus rajin sosialisasi ke masyarakat untuk mengoptimalkan citra MRI yang ada sekaligus menjadi tindakan preventif bagi masyarakat agar tidak terkena kanker otak dan stroke.

"Masyarakat juga jangan takut chek up kesehatan, karena tumor otak ukuran kecil akan jauh lebih mudah diangkat dibanding sudah membesar. Jadi jangan biarkan diri stroke tetapi rajin periksa kesehatan dan jaga pola makan," ujar Prof Eka dalam keterangan persnya, Rabu (3/8).

Ia mengatakan, NTT sudah memiliki 2 unit alat kateterisasi untuk tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) yakni alat atau teknik yang dipakai untuk menggambar pembuluh darah dengan menyemprotkan zat kontras (Iodine) agar bisa dideteksi alat X-ray melalui film. Tetapi alat tersebut belum digunakan, padahal sudah banyak dokter spesialis di NTT.

Di hadapan Gubernur Viktor, Prof Eka juga mengusulkan, jika masyarakat yang terkena penyakit kanker otak dan tumor, dokter dari Jakarta yang didatangkan ke NTT, bukan pasien yang ke Jakarta.

"Sehingga menghemat biaya dan ada transfer pengetahuan kepada para dokter dan perawat di NTT," ungkapnya.

Baca Juga: Bidik 2 Juta Kunjungan, Bundamedik (BMHS) Siapkan Layanan Wisata Medis

Viktor memuji Prof Eka yang telah membanggakan Indonesia di mata dunia. Karena dokter spesialis bedah itu mampu mengoperasi tumor otak dan kanker otak.

"Karena ketika bicara tentang dunia medis orang akan lebih memilih pergi ke Singapura, Malaysia dan lainnya. Tetapi Prof Eka telah menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia lebih dari mampu untuk bedah tumor otak, kanker dan penyakit otak lainnya," tuturnya.

Viktor meminta film hasil operasi berbagai macam penyakit otak yang dilakukan Prof Eka dan tim agar bisa diputar saat kunjungan ke desa-desa serta gereja agar masyarakat NTT dan para dokter di NTT paham tentang kanker dan tumor otak.

Seputar Peran Otak Manusia

Otak manusia memiliki fungsi yang begitu menakjubkan. Dengan lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron), organ ini mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh.

Kemampuan otak manusia dalam membangun ide dan kreativitas menjadikan manusia berbeda dengan hewan.

Merunut sejumlah fakta pada perjalanan sejarah dunia membuktikan, bahwa manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu membangun peradaban. Salah satunya melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemampuan otak manusia ditentukan bukan semata-mata melalui jumlah sel saraf, tetapi melalui hubungan yang terbentuk antar sel saraf tersebut (sinaps).

Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka semakin tinggi kapasitas otak dalam memproses informasi.

Sinaps otak bisa dipicu oleh berbagai aktivitas otak, di antaranya adalah belajar dan berpikir.

Baca Juga: Nyeri Dada Akibat Gerd dan Jantung Tersumbat, Pahami Perbedaan dan Penanganan

Sebaliknya, sinaps otak juga bisa mengalami kerusakan akibat berbagai hal, di antaranya merokok dan penggunaan narkoba.

Prof Eka bersama tim bedah saraf (TBS) Siloam Hospitals secara rutin dan berkelanjutan mengadakan pemutaran film 3D dan seminar edukasi kesehatan otak di berbagai penjuru Nusantara.

Edukasi melalui pemutaran film tiga dimensi di Kota Kupang merupakan kali kedua yang dilakukan tim bedah saraf Siloam Hospitals.

Prof Eka yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, sekaligus pimpinan tim bedah saraf Siloam Hospitals mengimbau agar pemutaran film dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kualitas masyarakat di kota Kupang.

Ratusan peserta yang terdiri dari dokter umum, mahasiswa kedokteran dan masyarakat umum berada di bioskop Cinepolis Lippo Mall Kupang pada Minggu (31/7/2022).

Bukan untuk menonton film box office, melainkan Pemutaran Film 3D dan Edukasi Kesehatan Otak bersama nara sumber ahli bedah saraf, Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, SP. BS. Ph. D.

Hadir dalam Seminar yang diadakan oleh Rumah Sakit Siloam Kupang dengan Tema “Kehebatan Otak Manusia dan Penyakit Yang Mengancam (The Amazing Human Brain And The Potential Catasthrope)” ini adalah Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Dinas Kesehatan Provinsi NTT, DPRD Provinsi NTT, Ketua Ikatan Dokter Indoneaia (IDI) Cabang Kupang.

Baca Juga: Mengenal Metode Penanganan Operasi Bypass Jantung yang Cepat dan Tepat

Siloam Hospitals Kupang berdiri pada 2014 dan hadir dengan dokter-dokter berpengalaman untuk meningkatkan standar kesehatan masyarakat provinsi Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya seperti pulau Flores, Sumba, dan Rote-Ndao.

Fasilitas lengkap di Siloam Hospitals Kupang terdiri dari Unit Gawat darurat 24 jam, Ambulans 24 jam, Radiologi 24 jam (CT Scan 128 Slices, C-arm, X-Ray Konvensional, X-Ray Mobile, USG 4 Dimensi, USG 3 Dimensi), Laboratorium 24 jam, Farmasi 24 Jam, ESWL, Cathlab, Operating Theatre (5 kamar), 4 Kamar OT tekanan positif dan 1 Kamar OT tekanan negative, Critical unit (ICU, HCU, NICU), Unit Hemodialisa, Unit Rehabilitasi medik, Medical check-up (Treadmill & Echocardiography), Ruangan isolasi dan isolasi tekanan negatif untuk pasien Covid, Ruang External Triage ED. Siloam Hospitals Kupang selalu siap melayani kesehatan masyarakat secara komprehensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru