Soto Bandung jadi menu jamuan makan siang KAA

Jumat, 24 April 2015 | 14:04 WIB   Reporter: Asep Munazat Zatnika
Soto Bandung jadi menu jamuan makan siang KAA


BANDUNG. Usai merampungkan serangkaian acara seremonial peringaran puncak Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 tahun, Presiden Joko Widodo, dan seluruh delegasi dari negara peserta mendapatkan jamuan makan siang dari Gubernur Jawa Barat. Acara makan siang mulai berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB di gedung Pakuan.

Menurut sekertaris (Seskab) kabinet Andy Widjajanto, acara makan siang akan terlebih dahulu diisi oleh sambutan dari Gubernur Ahmad Heryawan (Aher). Lalu, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata oleh Aher kepada Kepala Negara/Pemerintahan perwakilan Negara Asia-Afrika.

Selama bersantap siang, delegasi dan Kepala Negara/Pemerintahan perwakilan diiringi oleh alunan orkestra Asia Afrika. Adapun menu yang disajikan, di antaranya Soto Bandung, nasi kuning papandayan, kepiting soka saos merah dan karamel pisang. "Kepala negara (bersantap) di dalam ruangan, sementara delegasi hanya di tenda taman," ujar Andi, Jumat (24/4) di Bandung.

Selain membedakan tempat ruangan, panitia juga membedakan menu yang dihidangkan untuk delegasi. Adapun menu khusus untuk delegasi antara lain bebek kaleyo, udang kemul, semur lidah sapi, buncis dan telur puyuh.

Sebelumnya, selama acara peringatan KAA ke-60 tahun ini, Jokowi, seluruh kepala negara dan perwakilan melakukan serangkaian acara. Mulai dari upacara peringatan dengan pembacaan dasa sila bandung, dan penyampaian pidato oleh Jokowi. Selain itu dilakukan juga hystorical walk oleh seluruh kepala negara dan delagasi dari hotel Savoy Homan ke Gedung Merdeka.

Dalam pidatonya, Jokowi sempat menyinggung cita-cita besar para pendahulu pemimpin negara-negara yang menyelenggarakan acara KAA pertama kali di tempat yang sama tahun 1965. Sejumlah tokoh internasional, yang menjadi pemrakarsa KAA juga disebut Jokowi sebagai pemberi inspirasi, seperti Soekarno, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Bogra, John Kotelawala, dan U Nu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru