PERTANIAN - SORONG. Kementerian Pertanian menyatakan bahwa sektor pertanian merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi generasi milenial. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, jika ingin hebat dan sejahtera maka bertanilah.
"Pertanian adalah sesuatu yang pasti menjanjikan. Bahkan saya ingin katakan kalau kau mau tidak miskin bertanilah. Bertani itu pasti hebat. Menjadi petani milenial pasti keren," kata Mentan Syahrul.
Mentan menegaskan, paradigma generasi milenial harus diubah terkait pertanian. Menurutnya, pertanian itu bukan sesuatu yang miskin dan kotor. Untuk mengubah paradigma tersebut, Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial bisa masuk dalam ekosistem pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan ada dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS.
Baca Juga: Kementan Minta Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp 1,17 Triliun untuk Penanganan PMK
“Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (18/6).
Sinergi Pusat dan Daerah
Guna mendorong kaum muda menggeluti sektor pertanian, kata Dedi, Program YESS terus melakukan sinergi dengan sektor-sektor lain yang terkait di tingkat nasional maupun daerah untuk bersama-sama menentukan arah dan kebijakan program yang tepat untuk mencapai tujuan. Pada tingkat nasional secara rutin digelar workshop National Multi-Stakeholder Forum (NMSF) yang dilaksanakan oleh National Project Management Unit [NPMU].
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan(Pusdiktan] Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS dalam sambutannya mengatakan bahwa NMPU selaku pelaksana di tingkat pusat akan menyampaikan strategi dan pencapaian Program YESS.
"Mendengarkan progress yang telah dilakukan oleh lembaga/instansi lainnya dalam mendorong peningkatan kualitas ekonomi kaum muda pedesaan termasuk kaum perempuan, disabilitas, suku asli dan kaum termajinalkan di sektor pertanian maupun sektor lainnya pada tingkat nasional," katanya.
Baca Juga: Regenerasi Petani, Kementan Kukuhkan 15 Young Ambassador 2022
Kapusdik Idha WA mengharapkan hasil dari Workshop NMSF diharapkan dapat menjadi lesson learned dan masukan bagi arah dan strategi Program YESS tingkat nasional ke depannya.
Project Manager Program YESS, Inneke Kusumawati mengatakan hadir pada kegiatan tersebut sejumlah kementerian/lembaga lain yang terkait Program YESS seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aanak dan Perempuan, Kementerian Koperasi UMKM dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Menurut Inneke, para narasumber akan memaparkan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Upaya Regenerasi Petani melalui Program PHLN, Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko dalam Program Hibah Luar Negeri dan Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian melalui Program Pemagangan.
"Topik penting lainnya adalah Optimalisasi BUMDes dalam Pembangunan Sektor Pertanian, Pemberdayaan Pemuda Pedesaan bidang Pertanian, Pemberdayaan Perempuan di Sektor Pertanian, Penumbuhan UMKM Sektor Pertanian; Strategi Peningkatan Skala Usaha Penerima Manfaat Program YESS," katanya.
Baca Juga: Kementan: Vaksin PMK Akan Datang Pekan Depan
Hadir pula Unit Pelaksana Teknis Pusat dan Daerah, Pemerintah Daerah, NPMU, PPIU dan DIT serta perwakilan penerima Hibah Kompetitif.
Inneke pun mengapresiasi hadirnya kepala dinas, kepala Bappeda dan pihak-pihak yang telah mendukung pelaksanaan Program YESS di 4 provinsi sasaran dan provinsi-provinsi yang akan menjadi lokasi YESS selanjutnya.
Pada kegiatan yang berlangsung empat hari tersebut, 16 - 19 Juni di Sorong, dilaksanakan pula kunjungan lapang ke Poktan Harapan Gawe Makmur di Desa Jaimamo Distrik Mariat Kabupaten Sorong serta Poktan Mekarsari Gendam.
"Para peserta yang hadir pun saling berbagi pengalaman dalam penerapan pengembangan sektor pertanian serta pelibatan generasi milenial di daerahnya masing-masing," kata Inneke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News