Sudah Seminggu Harga Telur Naik, Ini Penyebabnya

Senin, 15 Agustus 2022 | 11:50 WIB   Reporter: Lailatul Anisah
Sudah Seminggu Harga Telur Naik, Ini Penyebabnya

ILUSTRASI. Harga Telur Meroket, Peternak sebutr permintaan naik karena Bansos.. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


HARGA PANGAN - JAKARTA. Belakangan ini harga telur ayam menjadi sorotan karena naik ke level tak biasa.

Hari ini, dari pantauan kontan.co.id di Pasar Palmerah harga telur di level pedagang menjadi Rp 30.000 per kg yang sebelumnya Rp 27.000 per kg.

"Kenaikan sudah dari minggu lalu ya jadi Rp 30.000 per kg," jelas pedagang di pasar Palmerah, Sudrajat, Senin (8/15).

Baca Juga: Harga Pangan Masih Tetap Mahal Meski Mulai Turun

Sementara Sekretaris Eksekutif Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Samhadi mengatakan, penyebab dari kenaikan harga telur dipicu banyaknya permintaan untuk program bantuan sosial di setiap daerah.

"Jadi karena pada Agustus ini beberapa wilayah khususnya Jawa ada realisasi Bansos, maka banyak sentra produksi telur seperti Blitar yang mengalir untuk program bansos," jalas Samhadi.

Selanjutnya kata Samhadi harga telur sendiri di tingkat peternak tidak mengalami kenaikan yaitu di level Rp 23.000 per kg-Rp 25.000 per kg. Umumnya kata dia, saat di tingkat pedagang harganya biasanya dijual menjadi Rp 28.000 per kg.

"Namun karena permintaan meningkat mungkin jadi mahal Rp 30.000 per kg, karena stok di pedagang jelas sedikit terbatas ya," tutur Samhadi.

Baca Juga: Gubernur BI Ingin Inflasi Pangan Bisa Ditekan hingga 5%

Namun menurut prediksinya, harga telur pada minggu ini sudah mulai kembali kesemula.

Presiden Peternak Layer Nasional, Ki Musbar Mesdi mengungkapkan, penyebab lain harga telur naik karena total populasi ayam yang produksi baru akan mulai pulih, setelah dua tahun terakhir populasi ayam produksi terkoreksi karena harga telur jatuh selama Pandemi Covid 19 yang membuat peternak mengafkir ayamnya.

"Diharapkan dalam 2 - 3 bulan total populasi ayam periode produksi akan pulih kembali," terang Musbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru