Medan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berhasil meningkatkan produktivitas produksi jagung tahun 2015 menjadi 62,33 kuintal per hektare dan menambah luas panen sehingga produksi pada periode itu naik menjadi 1.519.407 ton.
"Tahun 2014, produktivitas jagung Sumut masih 57,82 kwintal per hektare dan Asem (angka sementara) di 2015 sudah 62,33 kwintal per hektare," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, Rabu (2/3).
Selain bisa meningkatkan produktivitas hasil panen, kata dia, Dinas Pertanian Sumut berhasil mendorong penambahan luasan panen petani jagung Sumut menjadi 243.770 hektare dari Atap (angka tetap) 2014 yang sebanyak 200.603 hektare.
"Keberhasilan meningkatkan produktivitas dan luas panen, langsung berdampak positif pada peningkatan produksi. Dari Atap 2014 yang masih 1.159.795 ton menjadi 1.519.407 ton," katanya.
Kenaikan produksi di 2015 itu dinilai semakin menggembirakan karena juga sudah melampaui hasil di Atap 2013 yang lebih tinggi dari 2014 atau sebanyak 1.183.011 ton.
Pelaksana tugas kepala Dinas Pertanian Sumut, Aspan Sofian, mengatakan, Pemprov Sumut memang berupaya terus meningkatkan produksi untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Joko Widodo di 2017.
Sumut menargetkan bisa menaikkan produksi jagung hingga 2017 mencapai 536.892 ton. "Dengan kenaikan produksi sebanyak itu, pada 2017, surplus jagung Sumut akan ada sebanyak 888.292 ton,"kata Aspan.
Menurut dia, seperti halnya padi, dari 33 kabupaten kota, hanya Sibolga yang belum terdata memiliki data tanaman jagung. Adapun produksi Kabupaten Karo tercatat paling banyak dimana tahun 2015 ditargetkan minimal bisa mencapai 420.199 ton. Disusul Simalungun 351.538 ton, Langkat 150.419 ton, Dairi 125.973 ton dan Deliserdang 112.545 ton.
(Evalisa Siregar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News