MEDAN. Provinsi Sumatra Utara masih membutuhkan pasokan bawang merah dari luar daerah, karena jumlah produksinya belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat alias masih defisit.
Kepala Disperindag Sumut Alwin mengatakan, luas tanaman bawang di provinsi itu 1.560 ha sesuai data dari Dinas Tanaman dan Holtikultura. Luas tanam tersebut naik sedikit dibandingkan 2015 seluas 1.238 ha dan pada 2016 seluas 1.538 ha.
Jika mengacu data pada 2016, jumlah produksi bawang merah di Sumut hanya 13.497 ton dengan produktivitas rata-rata 87,75 ton per hektare. Sementara, kebutuhan per kapita masyarakat Sumut terhadap bawang merah mencapai 23.973 ton per tahun.
Angka tersebut didapatkan dari perhitungan asumsi kebutuhan 20 kg per tahun dikalikan jumlah warga Sumut 13.937.807 jiwa dan dibagi 12 bulan.
Dengan produksi yang hanya mencapai 13.497 ton, sedangkan kebutuhan per kapitanya mencapai 23.973 ton, maka disimpulkan Sumut masih membutuhkan pasokan dari luar daerah, baik dari Pulau Jawa maupun impor.
"Daerah yang paling banyak melakukan penanaman bawang merah Kabupaten Karo 572 hektare, disusul Simalungun 248 hektare, Dairi 245 hektare, Samosir 1661 hektare, dan Humbang Hasundutan 113 hektare," papar Alwin dalam paparan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut di Komisi B DPRD Sumut di Medan, Senin (10/4).
Di daerah lain, luas tanamannya masih di bawah 100 hektare.
(Irwan Arfa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News