Sungai Bengawan Solo masih siaga II

Jumat, 30 September 2016 | 07:00 WIB Sumber: Antara
Sungai Bengawan Solo masih siaga II


BOJONEGORO. Ketinggian air Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai menurun, namun statusnya masih siaga II dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 14,04 meter, Jumat (30/9) pukul 06.00 WIB.

Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Suyanto menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di Kecamatan Kota tiga jam yang lalu sempat mencapai 14,06 meter.

Ketinggian air di Bojonegoro masuk siaga II, lanjut dia, terjadi pada tengah malam hari dengan ketinggian 14,02 meter pukul 24.00 WIB.

"Tapi sekarang ini ketinggiannya cenderung menurun karena banjir di daerah hulunya juga mulai surut," kata dia.

Ia menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota juga menurun drastis yang sebelumnya sehari lalu mencapai 28,18 meter turun menjadi 26,82 meter pada Jumat pukul 06.00 WIB.

"Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Ngraho, menurun drastis," ucapnya menambahkan.

Begitu pula, sebagaimana dilaporkan UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi, untuk ketinggian Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, di bawah siaga banjir dengan ketinggian 6,85 meter sejak pukul 24.00 WIB.

Meskipun ketinggian air di Bojonegoro turun, menurut Suyanto, ketinggian air di daerah hilirnya di Tuban dan Lamongan masih akan merangkak naik.

Sesuai data menyebutkan sekarang ini ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng, Kuro, semuanya Lamongan, masing-masing 7,52 meter (siaga II), 5,34 meter (siaga II), 3,95 meter (siaga I) dan 1,78 meter (siaga I).

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, menyatakan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo tetap dilakukan.

Tidak hanya itu, BPBD juga mewaspadai ancaman bencana lainnya yaitu banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

"Bencana yang rawan melanda daerah kami selain banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang," ucapnya menegaskan.

Ia menambahkan sesuai data yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, untuk Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, terjadi hujan sedang.

"Air hujan di sejumlah kabupaten itu yang selama ini memberikan konstribusi terjadinya banjir," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru